Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Kabupaten Cianjur Targetkan 23 Ribu Warga Ikut Swab Test

Benny Bastiandy
19/7/2020 12:27
Kabupaten Cianjur Targetkan 23 Ribu Warga Ikut Swab Test
Ilustrasi--Seorang anak menjalani swab test di Surabaya, Jawa Timur.(AFP/JUNI KRISWANTO )

GUGUS Tugas Covid-19 Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terus memasifkan tes usap (swab) untuk mencegah makin menyebarnya covid-19. Targetnya, sebanyak 23 ribu orang bisa mengikuti tes usap.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cianjur Yusman Faisal menjelaskan tes usap merupakan cara mengetahui seseorang terinfeksi covid-19 atau tidak.

Dari target tes usap terhadap 23 ribu orang, hingga saat ini, Gugus Tugas Covid-19 baru melaksanakannya terhadap 3 ribuan orang.

"Mereka yang sudah dilakukan swab test itu di antaranya tenaga kesehatan, ODP (orang dalam pemantauan), PDP (pasien dalam pengawasan), dan kalangan masyarakat lainnya," terang Yusman, Minggu (19/7).

Baca juga: Pulau Bintan Siapkan Protokol Kesehatan bagi Wisatawan

Target 23 ribu yang akan dites usap itu, jelas Yusman, merupakan 1% dari jumlah penduduk Kabupaten Cianjur yang berjumlah sekitar 2,3 juta jiwa.

Karena itu, saat ini, Gugus Tugas Covid-19 memasifkan tes usap bagi berbagai kalangan masyarakat.

"Target kami bisa menjangkau 1% jumlah penduduk Kabupaten Cianjur atau sekitar 23 ribu jiwa," tuturnya.

Pun rapid test, Gugus Tugas Covid-19 memasifkan pemeriksaannya. Hingga saat ini sudah ada 23 ribu orang yang sudah dites cepat.

"Tapi kalau rapid test itu dobel. Artinya, target kami bisa me-rapid test sebanyak 50 ribu orang," jelasnya.

Di Kabupaten Cianjur sendiri, terdapat penambahan sebanyak 3 orang pasien terkonfirmasi positif. Ketiganya masih terikat hubungan keluarga.

Ketiganya terdiri dari seorang tenaga kesehatan di salah satu puskesmas yang kemudian menularkan ke anaknya yang masih berusia 7 tahun serta ke orangtuanya yang berusia di atas 60 tahun.

Diduga, mereka terpapar dari suami tenaga kesehatan yang sekarang diisolasi di Jakarta.

Sedangkan ketiga orang positif masih satu keluarga itu saat ini ditempatkan di pusat isolasi di Bumi Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur.

Yusman menuturkan meskipun sekarang terdapat penambahan jumlah pasien positif, tetapi tidak memengaruhi status level kewaspadaan yang masih berada pada zona biru.

"Perubahan status level kewaspadaan itu ketika terdapat klaster baru, misalnya satu RT atau satu RW. Tapi yang kasus penambahan di Cianjur bisa dikatakan generasi pertama. Jadi saat ini masih zona biru," tegas Yusman.

Dengan bertambahnya tiga pasien terkonfirmasi positif, berarti sekarang pasien positif covid-19 di Cianjur berjumlah 8 orang. Dari jumlah itu, satu orang meninggal dunia, 4 orang sudah sembuh, dan 3 orang masih dalam perawatan medis di pusat isolasi Bumi Ciherang. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik