MENINGGALNYA dokter Alderyn menyisakan duka mendalam bagi kalangan dokter di Sumatra Utara (Sumut), khususnya para dokter anastesi. Pemerintah pun diminta untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas alat pelindung diri (APD) para tenaga medis dalam penanganan kasus Covid-19.
Demikian disampaikan pengamat Kesehatan Delyuzar Harris menyikapi bertambahnya tenaga kesehatan yang gugur dalam penanganan Covid-19 di Sumut, Jumat (17/7).
Menurut dia, hingga kini belum diketahui dari siapa dokter Alderyn terpapar virus tersebut. Dari kejadian ini ia mengingatkan pemerintah untuk lebih membantu rumah sakit dalam penanganan kasus Covid-19.
"Bantuan APD yang cukup dan berstandar untuk lebih melindungi para tenaga medis kita," imbaunya.
Delyuzar yang juga dokter spesial ini, menyebutkan dengan jumlah kasus yang terus meningkat akan menjadi beban berat bagi para dokter. Selain semakin banyak menangani pasien, peluang terpapar juga semakin tinggi.
Banyaknya tenaga medis yang meninggal bukan karena kelelahan, seperti yang dialami para petugas penyelenggara Pemilu 2019. Namun, karena tingginya risiko terkena paparan virus dari pasien yang terus bertambah.
Sepengetahuannya, saat ini setidaknya ada empat dokter lagi sedang menjalani perawatan di rumah sakit karena terpapar Covid-19. Dan banyak lagi dokter lain yang terpapar masih menjalani isolasi mandiri.
Baca Juga: Jangan Main-Main dengan APD
Karena itu, ia menilai saat ini pandemi Covid-19 di Sumut sudah dalam kondisi yang sangat serius. Terlebih sebagian besar dokter yang meninggal adalah mereka yang selama ini menangani pasien Covid-19.
Artinya juga, akan berkuranglah tenaga medis untuk menangani pasien kasus Covid. Ini tantangan berat juga buat daerah dengan makin banyaknya dokter yang tumbang atau tidak dapat bertugas. Apakah karena meninggal dunia, sedang dirawat atau menjalani isolasi mandiri.
"Kuncinya, pemerintah harus lebih peduli menanggulangi Covid-19, termasuk dengan pembiayaan yang cukup," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Covid-19 kembali merenggut jiwa dari kalangan medis. Dokter Aldreyn yang bertugas sebagai spesialis anastesi di sejumlah rumah sakit di Kota Medan meninggal dunia pada Jumat (17/7) dinihari setelah sebelumnya dirawat sebagai pasien positif Covid-19. (OL-13)
Baca Juga: Lawan Covid-19, Indonesia Butuh 8 Juta APD