Jumat 17 Juli 2020, 23:45 WIB

APD Berkualitas Minim, Dokter jadi Korban Covid-19

Yoseph Pencawan | Nusantara
APD Berkualitas Minim, Dokter jadi Korban Covid-19

MI/Faishol Taselan
Pelaku UKM bisa membuat alat pelindung diri (APD), namun belum jelas standar yang ditetapkan pemerintah.

 

MENINGGALNYA dokter Alderyn menyisakan duka mendalam bagi kalangan dokter di Sumatra Utara (Sumut), khususnya para dokter anastesi. Pemerintah pun diminta untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas alat pelindung diri (APD) para tenaga medis dalam penanganan kasus Covid-19.

Demikian disampaikan pengamat Kesehatan Delyuzar Harris menyikapi bertambahnya tenaga kesehatan yang gugur dalam penanganan Covid-19 di Sumut, Jumat (17/7).

Menurut dia, hingga kini belum diketahui dari siapa dokter Alderyn terpapar virus tersebut. Dari kejadian ini ia mengingatkan pemerintah untuk lebih membantu rumah sakit dalam penanganan kasus Covid-19.

"Bantuan APD yang cukup dan berstandar untuk lebih melindungi para tenaga medis kita," imbaunya.

Delyuzar yang juga dokter spesial ini, menyebutkan dengan jumlah kasus yang terus meningkat akan menjadi beban berat bagi para dokter. Selain semakin banyak menangani pasien, peluang terpapar juga semakin tinggi.

Banyaknya tenaga medis yang meninggal bukan karena kelelahan, seperti yang dialami para petugas penyelenggara Pemilu 2019. Namun, karena tingginya risiko terkena paparan virus dari pasien yang terus bertambah.

Sepengetahuannya, saat ini setidaknya ada empat dokter lagi sedang menjalani perawatan di rumah sakit karena terpapar Covid-19. Dan banyak lagi dokter lain yang terpapar masih menjalani isolasi mandiri.

Baca Juga: Jangan Main-Main dengan APD

Karena itu, ia menilai saat ini pandemi Covid-19 di Sumut sudah dalam kondisi yang sangat serius. Terlebih sebagian besar dokter yang meninggal adalah mereka yang selama ini menangani pasien Covid-19.

Artinya juga, akan berkuranglah tenaga medis untuk menangani pasien kasus Covid. Ini tantangan berat juga buat daerah dengan makin banyaknya dokter yang tumbang atau tidak dapat bertugas. Apakah karena meninggal dunia, sedang dirawat atau menjalani isolasi mandiri.

"Kuncinya, pemerintah harus lebih peduli menanggulangi Covid-19, termasuk dengan pembiayaan yang cukup," tandasnya.

Sebagaimana diketahui, Covid-19 kembali merenggut jiwa dari kalangan medis. Dokter Aldreyn yang bertugas sebagai spesialis anastesi di sejumlah rumah sakit di Kota Medan meninggal dunia pada Jumat (17/7) dinihari setelah sebelumnya dirawat sebagai pasien positif Covid-19. (OL-13)

Baca Juga: Lawan Covid-19, Indonesia Butuh 8 Juta APD

Baca Juga

MI/Arnoldus Dhae

Polisi: Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas ke Bandara Ngurah Rai Bali Berlaku 22 September

👤Arnoldus Dhae 🕔Kamis 21 September 2023, 23:48 WIB
AKSES masuk ke Bandara Ngurah Rai Bali akhir-akhir ini dinilai terlalu macet. Banyak penumpang yang sangat terganggu karena kemacetan...
MI/Apul Iskandar

Pertahankan Penghasil Padi Terbesar, Pemkab Simalungun Perbaiki Aliran Irigasi

👤Apul Iskandar 🕔Kamis 21 September 2023, 23:44 WIB
Huta Bayuraja merupakan penghasil padi terbesar di Kabupaten Simalungun. Namun terakhir sebagian besar beralih ke jagung, dikarenakan air...
AFP

13 Rumah Sakit Daerah di Jawa Barat Terima Bantuan Ventilator

👤Sugeng Sumariyadi 🕔Kamis 21 September 2023, 23:04 WIB
UNDP Indonesia dan Croda Foundation telah menjadi mitra Pemprov Jawa Barat untuk meningkatkan akses perawatan dan pelayanan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya