Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Akses Jalan Trans Sulawesi Belum Bisa Dilintasi

Lina Herlina
16/7/2020 07:34
Akses Jalan Trans Sulawesi Belum Bisa Dilintasi
Foto udara kondisi perkampungan tertimbun lumpur banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (15/7/2020).(ANTARA FOTO/Moullies )

TIM SAR gabungan masih terus mencari korban yang hilang akibat banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan pada Senin (13/7). Hingga Kamis  (16/7) pagi disebutkan korban meninggal dunia sebanyak 21 orang. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, Muslim Muchtar menyebutkan, tim SAR gabungamberhasil menyelamatkan 1.500 warga dari enam kecamatan yang terdampak banjir, yaitu Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat.

"Ada juga ditemukan 10 korban luka, baik ringan hingga berat, semua sudah mendapat perawatan di RSUD Masamba. Yang luka ini berasal dari Kecamatan Masamba dan Radda, Kecamatan Baebunta," ungkap Muslim, Kamis (16/7).

Hingga kini, sebanyak 156 kepala keluarga atau 655 jiwa mengungsi dan 4.202 kepala keluarga atau 15.994 jiwa terdampak. Dengan kerugian material 4.930 unit rumah terendam, 10 unit rumah hanyut, 213 unit rumah tertimbun pasir bercampur lumpur, 1 Kantor koramil 1403-11 terendam air dan lumpur ketinggian 1 meter, jembatan antardesa terputus dan jalan lintas provinsi tertimbun lumpur setinggi 1-4 meter.

BPBD Kabupaten Luwu Utara dan instansi terkait telah melakukan penanganan darurat, seperti evakuasi dan pencarian korban, kaji cepat kebutuhan, penanganan penyintas dan operasional pos komando. Alat berat berupa empat unit eksavator dikerahkan untuk membersihkan lumpur di Kecamatan Masamba, dan 6 unit di Kecamatan Baebunta. Agar akses jalan bisa segera dilintasi, lantaran menutup akses menuju pos komando utama dan lokasi terdampak. Personel di lapangan harus memutar sejauh 10 kilometer menuju lokasi terdampak.

baca juga: Degradasi Lingkungan Sebabkan Banjir Masamba

"Jalan Trans Sulawesi ini masih tertimbun longsor. Sesekali hujan masih mengguyur. Tingginya lumpur bercampur pasir juga membuat medan sedikir sulit. Tapi alat berat sudah di lokasi," ungkap Muslim.

Sayangnya hingga kini, jaringan listrik di sana juga belum maksimal. Pihak PLN masih melakukan perbaikan jaringan listrik, dan hanya provider XL yang dapat digunakan masyarakat setempat. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya