Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Mengedukasi Warga Dengan Biennale Bank Sampah

Djoko Sardjono
15/7/2020 10:06
Mengedukasi Warga Dengan Biennale Bank Sampah
Kegiatan Biennale Bank Sampah yang digagas oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Klaten.(MI/Djoko Sardjono )

BERBAGAI upaya dilakukan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, untuk penanganan permasalahan sampah yang semakin berat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Salah satunya melalui pembentukan kelompok bank sampah, teknologi TPS 3R (tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, dan recycle), dan pembuatan lubang resapan biopori diharapkan dapat mengurangi timbulan sampah.

Kepala DLHK Klaten, Sri Hadi, mengatakan dengan pertambahan jumlah  penduduk, permasalahan sampah menjadi semakin berat dan kompleks, apalagi menyangkut perilaku masyarakat. Saat ini, volume sampah 70 ton per hari. Utuk penanganan sampah sudah dibuat peraturan seperti undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan menteri, dan peraturan daerah, namun belum mampu mengatasi persoalan sampah.

"Nah, salah satu upaya untuk mengubah mindset atau perilaku masyarakat, DLHK bekerja sama dengan Sanggar Lima Benua Klaten akan menggelar kegiatan Biennale Bank Sampah," kata Sri Hadi di kantornya, Selasa (14/7).

Didampingi Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Dwi Maryono, Kepala DLHK menjelaskan tujuan Biennale Bank Sampah adalah untuk mengedukasi masyarakat dalam pengelolaan sampah yang benar. Untuk menangani dan mengurangi timbulan sampah rumah tangga dan sampah sejenis, DLHK telah membentuk kelompok bank sampah, TPS 3R, membuat lubang resapan biopori sampai pengembangan budidaya ternak maggot.

baca juga: Warga Terdampak Rob Mulai Keluhkan Masalah Ekonomi

Untuk pengurangan timbulan sampah rumah tangga dan sampah sejenis, Dwi Maryono menambahkan bahwa DLHK telah membentuk 19 kelompok TPS 3R, 65 kelompok bank sampah, dan pembuatan 8.000 lubang biopori. Sementara itu, Ketua Sanggar Lima Benua, Liben, menjelaskan Biennale Bank Sampah akan digelar di Bayat, Klaten, 23-30 Juli 2020. Tujuan kegiatan ini khusunya untuk mengedukasi dan menanamkan mindset  generasi Z.

"Melalui Biennele Bank Sampah, Sanggar Lima Benua bersama DLHK berupaya untuk mengedukasi masyarakat dalam penanganan dan pengurangan timbulan sampah rumah tangga dan sampah sejenis di Klaten," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya