Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Puluhan Tenaga Medis RSUD Moewardi Solo Reaktif Covid-19

Haryanto
12/7/2020 03:40
Puluhan Tenaga Medis RSUD Moewardi Solo Reaktif Covid-19
RSUD Moewardi Solo, Jawa Tengah.(ANTARA/Mohammad Ayudha)

SEBANYAK 25 tenaga kesehatan, baik dokter maupun perawat yang bertugas di RSUD Moewardi Solo reaktif covid-19 berdasarkan hasil rapid test. Puluhan tenaga medis itu selanjutnya akan menjalani swab test.

"Hari ini sudah dirapid test dan ada yang reaktif. Saya minta dilakukan PCR dan hasilnya belum tahu. Laporan yang masuk, ada 25 tenaga kesehatan yang di rapid dan ada reaktif. Sekarang kami sedang melakukan tindakan," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ditemui usai pemberian santunan bagi ahli waris tenaga medis yang gugur di Poltekes Semarang, Sabtu (11/7).

Dari hasil pengecekan awal, Ganjar mendapat laporan bahwa diduga penularan covid-19 di RSUD Moewardi terjadi dari luar rumah sakit. Justru, tenaga medis yang bertugas menangani covid-19 semuanya aman, karena prosedurnya sangat ketat.

"Dugaannya tertular dari luar, kalau yang menangani ini (covid-19) malah aman. Tapi yang mesti hari-hati ketika berada di luar. Kalau kemudian dari luar tertular, terus dibawa masuk ke rumah sakit, tidak sadar berhubungan dengan banyak orang, maka potensi itu bisa terjadi," terangnya.

Terhadap kasus itu, Ganjar memastikan bahwa pihaknya sudah mengambil langkah-langkah perbaikan. Selain memperketat tracing kontak, rumah sakit juga mengurangi karyawan non medis sebanyak 50 persen serta mengurangi jumlah kunjungan pasien.

"Kami juga meminta kapasitas pendidikan dokter muda dan residen juga dikurangi. Kami minta protokol kesehatan dilakukan makin ketat termasuk membatasi karyawan dan jumlah pengunjung," terangnya.

Terkait langkah yang akan diambil pada 25 tenaga kesehatan di RSUD Moewardi itu, Ganjar masih menungu hasil PCR. "Kalau mereka nanti dengan gejala, pasti harus dirawat, tapi kalau tanpa gejala, bisa dilakukan treatmen dengan cara-cara yang tepat," terangnya.

Kejadian adanya tenaga kesehatan yang tertular covid-19 membuat Ganjar meminta masyarakat serius. Bahwa tidak hanya di pemerintahan, masyarakat maupun industri, rumah sakit juga bisa menjadi tempat penularan.

"Maka kenormalan baru itu jangan hanya sekedar diomongkan tanpa kita bisa berdisiplin diri. Sekarang, covid ini menularnya jauh lebih cepat, bahkan ada yang mengatakan itu sudah airbone meskipun harus dipastikan dulu," pungkasnya. (R-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya