Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Kaldera Toba Diakui Unesco setelah 9 Tahun Diajukan

Yoseph Pencawan
09/7/2020 20:03
Kaldera Toba Diakui Unesco setelah 9 Tahun Diajukan
Kaldera Toba dilihat dari menara tele.(MI/TOSIANI)

DEWAN Eksekutif United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO)  menyepakati Kaldera Toba sebagai Unesco Global Geopark pada sidang ke-209 yang digelar di Paris, Selasa (7/7).

General Manager Badan Pelaksana Geopark Kaldera Toba (BPGKT) Hidayati mengatakan, sebenarnya ia belum menerima official letter mengenai masuknya Kaldera Toba sebagai Unesco Global Geopark.

"Kami berharap besok sudah menerima surat tersebut sehingga akan menjadikan kita lebih kuat lagi untuk melakukan publikasi secara besar-besaran," ujarnya, Kamis (9/7).

Namun demikian, ia memastikan sudah mendengar bahwa Geopark KalderaToba sudah masuk ke dalam Unesco Global Geopark (UGG) yang diputuskan dalam rapat executive board Unesco di Paris.

"Kalau sudah dikatakan masuk maka sudah memenuhi kriteria pengakuan Unesco," katanya.

Dengan masuknya Toba dalam UGG ia berharap ada peningkatan upaya mendukung pengembangan dan pelestarian kawasan geopark dari berbagai pihak terkait. Seperti dalam kegiatan konservasi, pemberdayaan masyarakat dan edukasi pelestarian lingkungan.

"Sebenarnya kami sudah mendapatkan rekomendasi apa yang harus dilakukan ke depan," imbuhnya.

Menurut dia, dengan penetapan Kaldera Toba sebagai bagian UGG akan membuka kesempatan yang besar sekaligus juga tanggung jawab besar kepada Pemprov Sumut dan masyarakat setempat.

"Kita tentu bangga dengan pengakuan ini. Perjuangan panjang kita membuahkan hasil. Kita harus bisa mempertahankannya, karena setiap empat tahun sekali ada validasi. Sangat disayangkan perjuangan selama sembilan tahun lepas karena kita kurang menjaganya," tuturnya.

Penetapan Kaldera Toba bagian UGG diharapkan mampu mendorong pengembangan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan di kawasan ini. Melalui pengembangan geo-pariwisata berkelanjutan, peluang masyarakat dan Pemprov Sumut mempromosikan budaya, produk lokal dan citra Kaldera Toba lebih luas.

"Pengakuan ini penting. Unesco akan ikut mempromosikan Kaldera Toba secara besar-besaran ke dunia sehingga promosi akan semakin luas, investor melirik dan harapannya tentu perekonomian masyarakat setempat semakin membaik. Tetapi ini bukan akhir. Ini awal atau pintu pengembangan Kaldera untuk lebih baik lagi," paparnya lagi.

Baca juga: Jadi Geopark Dunia, Ini 5 Fakta Kaldera Toba

Pengakuan ini berhasil didapatkan usai perjuangan panjang selama sembilan tahun sejak diusulkan pertama kali pada tahun 2011 sebagai Unesco Geopark Global. Karena itu, masuknya Kaldera Toba ke dalam jaringan UGG juga disambut gembira oleh Pemprov Sumut.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi ingin agar fasilitas-fasilitas pariwisata yang ada di Kaldera Toba semakin ditingkatkan.

"Ini semakin menetapkan Kaldera Toba bukan hanya milik kita, tetapi juga dunia sehingga kita perlu menjaganya bersama-sama. Dengan ditetapkannya

Kaldera Toba sebagai Unesco Global Geopark tentunya kita harus meningkatkan fasilitas yang ada di sana agar wisatawan yang datang merasa nyaman," kata Gubernur.

Edy Rahmayadi juga menambahkan agar masyarakat Sumut semakin meningkatkan kesadaran untuk menjaga kelestarian Kaldera Toba.

"Perjuangan untuk masuk sebagai Unesco Global Geopark sangat panjang dan sekarang setelah kita mendapatkannya harus bisa kita pertahankan bersama dengan menjaga kelestariannya," tambahnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Ria Telaumbanua menambahkan, dengan ditetapkannya Kaldera Toba sebagai bagian UGG, maka perhatian pemerintah akan semakin besar untuk mengembangkan kawasan ini.

Menurutnya, perkembangan berkelanjutan Kaldera Toba akan mampu membuat kawasan ini menjadi sentra perekonomian masyarakat setempat.

"Perhatian pemerintah baik daerah maupun pusat akan semakin tinggi untuk Kaldera Toba setelah penetapan ini. Kaldera Toba sudah menjadi warisan dunia, sehingga tanggung jawab masyarakat setempat dan pemerintah semakin tinggi menjaga dan melestarikan kawasan ini," kata Ria.

Dengan ditambahkannya Kaldera Toba, maka total ada lima Geopark Indonesia yang mendapat pengakuan dari Unesco yaitu Gunung Batur, Cileteuh, Gunung Sewu dan Rinjani. (A-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya