GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyoroti penyaluran bantuan sosial kepada warga yang terdampak pandemi covid-19. Bantuan disalurkan melalui banyak pintu instansi dan tidak berjalan secara serentak.
"Instansi yang menyalurkan bansos terlalu banyak dan menyebabkan pimpinan di level bawah mengalami kesulitan terutamanya melakukan pendataan. Namun, semua telah menjadi dinamika kepala daerah dan kepala desa. Kita meminta pusat untuk satu pintu tetapi tidak bisa," katanya, Minggu (5/7), di alun-alun Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Ridwan Kamil yang kerap disapa Emil mengatakan banyaknya sumber yang telah memberi bansos tidak jarang membuat kepala daerah di level bawah mengalami kesulitan menyelaraskan pemberian bantuan.
"Selama ini masih ada warga yang belum menerima bansos disebabkan karena banyaknya pintu yang menyalurkan bansos tapi mereka bisa mendapatkannya," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, lanjut Emil, akan terus bekerja keras mengupayakan penyaluran bansos yang tepat sasaran. Ia pun meminta semua pihak untuk membantu mengawasi.
Menurut Emil, bantuan sosial yang diberikannya selama ini bersumber mulai dari kementerian, Pemprov Jabar, hingga pemerintah kabupaten/kota. Pemprov Jabar tidak bisa melakukan intervensi untuk bantuan dari sumber pusat maupun pihak eksternal pemerintah.
"Kalau Pemprov Jabar kita siapkan ekstra 20% dari data yang ada, artinya ketika ada data baru secepatnya diperbaiki. Sedangkan, untuk pintunya bukan hanya dari provinsi, saya tidak bisa mengendalikan bantuan bagi warga berasal dari luar," tuturnya,
Namun, Emil mengapresiasi semua bantuan yang datang, termasuk yang diberikan dalam <i>touring<p> bakti sosial dalam memperingati Hari Ulang Tahun ke-74 Bhayangkara. Bantuan itu diberikan kepada penyandang disabilitas dan masyarakat tidak mampu. (P-2)