Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
SEDIKITNYA empat helikopter waterbombing dari Sinar Mas dikerahkan untuk proses pemadaman dan pendinginan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Merbau, Kecamatan Bunut, dan Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan, Riau, Selasa (30/6). Sumber api diketahui diperkirakan sekitar 200 meter dari luar konsesi perusahaan hutan tanaman industri (HTI) PT Arara Abadi, dari kelompok Asia Pulp and Paper (APP) Sinar Mas.
"Sinar mas kerahkan 4 helikopter secara bergantian. Yaitu 2 helikopter jenis Superpuma PK DAN- PK DAI, dan 2 Jenis Bell 412," kata juru bicara PT Arara Abadi Nurul Huda kepada mediaindonesia.com, Selasa (30/6).
Nurul menjelaskan, api diketahui muncul pada Minggu (28/6) sekitar pukul 10.20 WIB. Sumber api di luar konsesi tanaman kehidupan masyarakat dan perusahaan atau diperkirakan sekitar 200 meter dari batas luas areal tanaman kehidupan dan mengancam areal tanaman kehidupan atau buffer zone konsesi kebun perusahaan.
"Sumber api berdasarkan info dari tim kita di lapangan, diperkirakan sekitar 200 meter dari luar konsesi Arara Abadi yang mengancam area atau kawasan tanaman kehidupan yang kerja sama dengan masyarakat," jelasnya.
Ia mengungkapkan, saat ini api di sekitar areal tanaman kehidupan sudah berhasil dikendalikan.
"Saat ini helikopter kita dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) masih bantu WB (Waterbombing) yang di luar konsesi kita bersama sebanyak 60 orang tim RPK/TRC (regu pemadam kebakaran) PT Arara Abadi serta dibantu TNI, Polri, BPBD, serta Masyarakat," tukas Nurul.
Namun Nurul belum bisa menjelaskan berapa pastinya luas lahan yang terbakar dan penyebab terjadi peristiwa Karhutla tersebut. Sementara Kepala Bidang Humas Polda Riau Komisaris Besar (Kombes) Sunarto mengatakan secara keseluruhan untuk titik api di tempat kejadian perkara karhutla Bandar Petalangan, dan Bunut, Kabupaten Pelalawan sudah berhasil dipadamkan.
"Untuk penyebab terjadinya kebakaran masih dalam proses lidik (penyelidikan) oleh Polsek Bunut dan Sat Reskrim Polres Pelalawan, serta memasang plang dan police line di TKP terjadinya Karhutla," kata Sunarto.
baca juga: Antisipasi Karhutla, BPBD Kota Batu Dekatkan Posko di Hutan
Menurut Sunarto, pada saat api berkobar, petugas kepolisian sudah sampai ke TKP. Namun polisi masih menyelidiki siapa pemilik lahan, luas yang terbakar, dan penyebab dari Karhutla.
"Saya sangat menghargai upaya yang dilakukan semua petugas yang sudah berjibaku memadamkan di lapangan. Semoga Tuhan mencatat kebaikan mereka. Saat api, anggota ke TKP. Karhutla diduga karena kondisi alam atau cuaca," ujarnya.(OL-3)
ASAP dampak dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) mulai menyelimuti Kota Pekanbaru, Kota Pekanbaru masih mempertimbangkan terkait libur sekolah bagi peserta didik
Titik panas Karhutla Riau menurun. Menhut Raja Juli tinjau lokasi via udara, soroti praktik pembakaran lahan dan imbau warga waspadai cuaca ekstrem.
KEBAKARAN lahan gambut di sekitar Desa Gambut Jaya, Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi terus meluas.
OPERASI Modifikasi Cuaca (OMC) atau hujan buatan untuk pemadaman karhutla di Provinsi Riau telah berhasil menurunkan hujan
Mereka yang dilibatkan dalam apel ini meliptui TNI-Polri, Basarnas, Satpol PP, Dishub, Taman Nasional Tengger Semeru dan BPBD Kabupaten/Kota se Jatim.
Langkah-langkah strategis pun langsung diambil untuk memadamkan api dan mencegah meluasnya kebakaran.
WAKIL Menteri Kehutanan Sulaiman Umar meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan di Riau.
Titik panas di Sumatra di antaranya terdapat di Riau sebanyak 586 titik, Sumatra Utara 300 titik, dan Sumatra Barat 193 titik.
polisi menangkap seorang pelaku pembukaan lahan dengan cara dibakar, yang terjadi di Desa Kalimanting, Kecamatan Benai, Kabupaten Kuantan Singingi.
Sejak 7 Juli sampai dengan 19 Juli 2025, perwakilan guru dari 52 SD dan 18 SMP mengikuti pelatihan koding dan kecedasan artifisial secara bergiliran selama 5 hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved