Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Perkembangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Pulau Sumatra khususnya Provinsi Riau semakin mengkhawatirkan. Bahkan kabut asap akibat Karhutla di Riau telah sampai ke negeri jiran Malaysia.
Berdasarkan pantauan terakhir satelit, jumlah titik panas atau hotspot sebagai indikator Karhurla terus meningkat tajam. Jumlah titik panas di Sumatra melonjak hingga 1.208 titik dan sebanyak 586 di antaranya berada di Provinsi Riau.
"Titik panas di Riau ditemukan sebanyak 586 titik," kata Forecaster on Duty Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Anggun, Minggu (20/7).
Titik panas di Sumatra di antaranya terdapat di Riau sebanyak 586 titik, Sumatra Utara 300 titik, dan Sumatra Barat 193 titik. Kemudian juga ditemukan di Sumatra Selatan 67 titik, lalu Jambi 53 titik panas.
Adapun sebanyak 586 titik panas di Riau dengan rincian yang terbanyak terdeteksi di Rokan Hilir sebanyak 354 titik. Kemudian Rokan Hulu 142 titik, Pelalawan 20 titik, Siak 17 titik, Kampar 16 titik. Lalu Bengkalis dan Dumai dengan masing-masing 15 titik panas, Kuantan Singingi 4 titik, Kepulauan Meranti 2 titik, dan Indragiri Hulu sebanyak 1 titik panas.
Komandan Manggala Agni Daops Pekanbaru Chaerul Parsaulian Ginting kepada Media Indonesia mengatakan Karhutla yang melanda Provinsi Riau dalam pekan ini semakin banyak bahkan sampai tidak tercocer semuanya. Apalagi diketahui helikopter water bombing dalam kondisi rusak atau sedang menunggu sparepart. Menurutnya Riau sangat membutuhkan operasi modifikasi cuaca (OMC) atau hujan buatan.
"Inipun masih banyak laporan yang masuk. Lagi ga tercover semua. Saat ini Kabupaten yang terjadi Karhutla memang cukup banyak. Yaitu Rohil (Rokan Hilir), Rohul (Rokan Hulu), Kota Dumai, Siak, Bengkalis, Kota Pekanbaru, Kampar, Pelalawan," kata Chaerul kepada Media Indonesia, Minggu (20/7).
Ia menjelaskan, sampai saat ini Manggala Agni terus menerima laporan kejadian Karhutla. Namun tim telah dikerahkan untuk menangani Karhutla di lima lokasi. Di antaranya Desa Rokan Koto Ruang, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu yang telah memasuki hari ke-2 pemadaman dengan jumlah personel: 6 orang. Kemudian Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar hari ke-1 pemadaman dengan jumlah personel: 6 orang. Sepanjutnya Kampung Jambai Makmur, Kecamatan Kandis Kabupaten Siak hari ke-1 pemadaman dengan personel: 8 orang. Kepenghuluan Sungai Pinang, Kecamatan Kubu Babussalam, Kabupaten Rokan Hilir dengan jumlah personel 8 orang. Kemudian Desa Baru Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar hari ke-1 dengan jumlah personel 5 orang.
"Luas Karhutla Rokan Koto ruang perkiraan 100 ha (hektare) lebih. Rimbo panjang 1 ha. Jambai Makmur: lebih 10 ha. Rohil ini belum dapat dihitung, tapi sudah ratusan hektare juga. Kemudian Desa baru lebih 10 ha perkiraan," terangnya.
Dengan begitu banyaknya Karhutla di Riau, kata Chaerul, penambahan bantuan hingga pergeseran personel harus dilakukan. Manggala Agni harus mengirimkan tambahan personel pemadam dari Sumatra Selatan (Sumsel) dan Jambi untuk membantu Karhutla di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau.
"Tim Manggala sudah perbantuan dari Sumsel dan Jambi untuk di Rohil," ungkap Chaerul.
Bahkan asap Karhutla dari Rohil diketahui telah masuk dan menyelimuti wilayah Malaysia. Pemberitaan bahwa kabut asap atau jerebu dari Riau ke Malaysia itu cukup heboh di media sosial (Medsos).
"Berdasarkan pantauan satelit kemarin iya. Tapi karena memang arah angin dari Karhutla di Rohil ngarah ke utara, makanya asap masuk Malaysia," jelasnya.
Ia juga menambahkan, saat ini pemadaman di wilayah Kandis menghadapi tantangan angin kencang dan asap pekat.
"Di Kandis kondisi angin kencang dan asap pekat. Lokasi kandis ini Jumat lalu sempat buat tol Pekanbaru-Dumai ketutup asap tebal," ungkapnya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat pada musim kemarau ini agar tidak melakukan pembakaran lahan atau sampah sekecil apapun. Hal itu karena faktor cuaca ekstrem bisa saja membuat api merembet dan membesar.
"Dari beberapa laporan di kota Pekanbaru, banyak kebakaran dikarenakan pembakaran sampah atau karena pembersihan lahan yang merembet. Iya, butuh OMC (hujan buatan) kembali di Riau," pungkasnya.(H-1)
polisi menangkap seorang pelaku pembukaan lahan dengan cara dibakar, yang terjadi di Desa Kalimanting, Kecamatan Benai, Kabupaten Kuantan Singingi.
Sejak 7 Juli sampai dengan 19 Juli 2025, perwakilan guru dari 52 SD dan 18 SMP mengikuti pelatihan koding dan kecedasan artifisial secara bergiliran selama 5 hari.
Ratusan titik panas atau hotspot sebagai indikator kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terpantau tengah membara di Pulau Sumatra.
Pacu Jalur di Kuantan Singingi, Riau, bukan sekadar perlombaan dayung tradisional, melainkan festival budaya yang sarat makna sejarah, persatuan, dan ketangguhan.
Istilah "aura farming" tengah viral di media sosial, memicu perbincangan setelah video tarian Pacu Jalur ramai disebut memancarkan energi positif dan pesona kuat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved