Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Wamenhut Sulaiman Umar Tinjau Penanganan Karhutla di Riau

Irvan Sihombing
21/7/2025 20:59
Wamenhut Sulaiman Umar Tinjau Penanganan Karhutla di Riau
Ilustrasi(Dok. Metrotvnews.com)

WAKIL Menteri Kehutanan Sulaiman Umar bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto serta jajarannya meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan di Riau. Kunjungan ini merupakan bagian dari respons cepat pemerintah untuk mengakselerasi penanganan karhutla secara terpadu. 

Dalam kunjungan tersebut, Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah untuk memaksimalkan seluruh sumber daya dalam pengendalian karhutla. Ia menyebut patroli pencegahan terus diperkuat melalui skema Patroli Terpadu yang melibatkan unsur Manggala Agni, TNI, Polri, dan Masyarakat Peduli Api (MPA).

“Patroli kini dilaksanakan di sembilan posko desa yang tersebar di Bengkalis, Dumai, Indragiri Hilir, Kampar, Kepulauan Meranti, Pelalawan, dan Siak. Selain itu, patroli mandiri juga berlangsung di 19 desa lainnya,” jelas Sulaiman lewat keterangan yag diterima, Senin (21/7).

Sementara itu, Dirjen Penegakan Hukum Kehutanan, Dwi Januanto Nugroho mengungkapkan, kondisi sebaran asap akibat karhutla saat ini terpantau membaik. Berdasarkan pantauan Satelit Himawari yang dianalisis BMKG, asap lintas batas yang sempat terdeteksi pada 19 Juli di wilayah Rokan Hilir, kini telah menghilang.

“Dari pantauan Satelit Himawari hasil analisis BMKG, memang sempat terdeteksi asap lintas batas pada 19 Juli 2025, terutama di wilayah Kabupaten Rokan Hilir. Namun, per 20 Juli 2025 asap lintas batas tersebut sudah tidak terdeteksi,” jelas Dwi.

Berdasarkan data Sistem Pemantauan Karhutla Kementerian Kehutanan (SiPongi) hingga 20 Juli 2025, Riau mencatat 4.449 hotspot dengan konsentrasi tertinggi di Rokan Hilir (1.767 titik), Rokan Hulu (1.114 titik), dan Dumai (333 titik). Hotspot tertinggi terjadi pada bulan Juli dengan 3.031 titik.

Luas kebakaran hutan dan lahan periode Januari–Mei 2025 tercatat mencapai 751,08 hektare, dengan 96,23% terjadi di lahan gambut. Dari total luas tersebut, 2,19% berada di tutupan hutan dan 97,81% di tutupan non-hutan. Sementara berdasarkan fungsi kawasan, 14,22% terjadi di kawasan hutan dan 85,78% di areal penggunaan lain (APL).

Upaya pemadaman terus dilakukan secara intensif oleh Manggala Agni, BPBD, Dinas Kehutanan, TNI, Polri, RPK Pertamina Hulu Rokan, serta MPA. Sebanyak 120 personel Manggala Agni telah dikerahkan dari berbagai Daops di Sumatra, termasuk bantuan dari Jambi dan Sumatra Selatan. (Metrotvnews/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya