Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
GUBERNUR Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memastikan daya tampung rumah sakit di Jawa Tengah masih aman. Hingga saat ini, dari 58 rumah sakit rujukan yang disiapkan, jumlah pasien positif yang dirawat sebanyak 1.723 orang. Hal itu disampaikan Ganjar saat ditemui di rumah dinasnya, Puri Gedeh Kota Semarang, Sabtu (27/6). Bahkan menurut Ganjar, ada beberapa rumah sakit rujukan yang kapasitasnya masih lebih dari separuh.
"Kapasitas rumah sakit masih cukup, kan tidak semuanya dirawat di rumah sakit. Kecuali mereka yang ada gejala lain, kalau itu memang mengharuskan dirawat ya dirawat. Masih cukup kok, bahkan Rumah Sakit Bung Karno di Solo juga masih banyak kapasitasnya, Moewardi Solo juga," kata dia.
Terkait kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD), Ganjar juga memastikan bahwa stoknya masih aman dan terkontrol. Hanya saja, pihaknya meminta agar rumah sakit lebih proaktif apabila ada yang membutuhkan peralatan tambahan.
"Kami juga meminta dunia kesehatan, pemerintah dan semua instansi terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Hari ini, yang kita butuhkan adalah dukungan masyarakat agar mau disiplin menaati protokol kesehatan yang telah ditetapkan," tegasnya.
Mereka yang masuk dalam kelompok rentan seperti lansia, penyandang disabilitas, ibu hamil dan menyusui serta anak-anak juga harus menjaga diri dan dijaga agar tidak terpapar virus covid-19.
"Jangan sampai mereka keluar bebas dan itu dapat berbahaya bagi kesehatan mereka," terangnya.
Jumlah kasus positif covid-19 di Jawa Tengah memang cukup tinggi. Hingga Sabtu (27/6) pukul 07.30 WIB, terdapat 3.574 kasus positif covid-19 di Jateng. Dari jumlah itu, terdapat 1.568 pasien yang sembuh, 1723 pasien masih dirawat, dan 283 pasien postif meninggal.
baca juga: Tersisa Tujuh Kabupaten Zona Merah Covid-19 di NTT
Ganjar mengatakan, peningkatan kasus positif dalam beberapa waktu terakhir terjadi karena masifnya tracing yang dilakukan Kabupaten/Kota di Jateng. Saat ini, masing-masing Kabupaten/Kota lanjut dia, memang sedang getol melakukan rapid test atau swab test secara massal.
"Itu karena tracing dari Kabupaten/Kota yang memang terus dilakukan. Jadi saya minta kepada Kabupaten/Kota untuk terus mencari, tidak usah takut citranya buruk karena adanya peningkatan karena pencarian. Lebih baik dicari, kalau ditemukan maka langsung dilakukan treatment yang tepat," tutupnya. (OL-3)
Terpilihnya Kaesang dan keterlibatan penuh Jokowi menjadi sinyal bahwa wilayah Jawa Tengah akan dijadikan pondasi baru bagi PSI
Air laut pasang (rob) diperkirakan akan mencapai puncaknya dengan ketinggian 1 meter terjadi pukul 13.00-16.00, sehingga berdampak banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah.
Pengelolaan limbah yang benar merupakan kewajiban dalam menjaga lingkungan dari potensi kerusakan, pun menjadi bagian dalam memastikan jaminan makanan halal
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah berkisar 2,5-4 meter cukup berisiko terhadap aktivitas pelayaran.
Gelombang tinggi berkisar 2,5-4 meter juga masih berlangsung di perairan selatan Jawa Tengah dan ketinggian gelombang 1,25-2,5 terjadi di perairan utara terutama Karimunjawa.
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa persiapan peluncuran program Kopdes/ Kel Merah Putih ini telah mendekati finalisasi.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved