Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Riau: Kalau Tidak Penting, Warga Jangan Keluar Rumah

Rudi Kurniawansyah
23/6/2020 14:35
Riau: Kalau Tidak Penting, Warga Jangan Keluar Rumah
Lonjakan kasus Covid-19 di Riau, warga diminta jangan keluar rumah selama dua pekan. Kecuali untuk keperluan mendesak(Antara)

TIM Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau mengimbau seluruh masyarakat agar menghindari keluar rumah selama dua pekan ke depan. Hal itu terkait penambahan kasus baru pasien positif Covid-19 di Riau mencapai rekor tertinggi selama pandemi. Dari update terakhir yaitu sebanyak 24 kasus positif.

"Dengan bertambahnya kasus covid di Provinsi Riau, terutama di Pekanbaru sebaiknya 1 sampai 2 minggu ke depan hindari aktifitas yang tidak wajib di luar rumah, jaga kesehatan kita dan keluarga kita. Kita bikin PSBB yang digerakkan masyarakat, demi kita semua," kata Juru Bicara Iim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi, di Pekanbaru, Selasa (23/6).

Ia menjelaskan, penambahan berasal dari hasil proses tracing kontak terhadap pasien klaster BRI Pekanbaru, pasien di Indragiri Hilir, Bengkalis, Rokan Hulu, Kuantan Singingi, Kampar, temuan warga negara asing (WNA) asal Myanmar yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di Dumai.

"Terdapat penambahan 24 kasus baru positif covid-19 di Riau yang merupakan hasil tracing kontak terdekat dan keluarga dari sejumlah pasien sebelumnya diantaranya pasien klaster BRI Pekanbaru," jelas Yovi.

Para pasien positif itu, lanjutnya, ditemukan di tujuh kabupaten dan kota yaitu di Pekanbaru sebanyak 13 pasien, Indragiri Hilir 5 pasien, Dumai sebanyak 2 pasien, kemudian masing-masing 1 pasien dari Rokan Hulu, Kampar, Kuantan Singingi, dan Bengkalis.

Menurutnya, dengan penambahan 24 kasus baru maka saat ini terdapat total 166 kasus positif dengan 41 dirawat, 117 sembuh dan sudah dipulangkan, dan 8 meninggal dunia. Sedangkan PDP yang masih dirawat berjumlah 116 pasien, PDP negatif covid-19 dan dipulangkan berjumlah 1.495 orang, dan PDP meninggal dunia berjumlah 176 orang. Total PDP berjumlah 1.787 orang. ODP dalam pemantauan berjumlah 3.840 orang, ODP sudah selesai pemantauan berjumlah 72.106 orang.

"Kabar baik hari ini, terdapat satu orang pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh yaitu Ny. P, 39 tahun. Pasien Ke-128 yang berasal dari Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir," jelasnya.

Ia mengungkapkan, sampel dari klaster BRI berjumlah 125 orang yang 10 orang di antaranya dinyatakan positif covid-19. Adapun dari hasil tracing 3 kasus pertama covid-19 klaster BRI yang dirilis mempunyai kontak erat sebanyak 58 orang.  "Dari kontak erat tersebut terdapat 5 yang dinyatakan positif covid-19. Sisa dari kontak erat lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan PCR di laboratorium," tegasnya.

Ia menambahkan, sampai hari ini, Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad telah memeriksa 6.488 sampel swab spesimen.

"Kami bersama ketua tim gugus tugas Gubernur Riau Syamsuar setelah ini juga akan menggelar rapat bersama pemerintah 12 kabupaten dan kota untuk menyikapi penambahan 24 kasus baru covid-19. Apakah perlu pengetatan atau PSBB kembali. Kami juga imbau semua pihak baik pemerintah daerah dan masyarakat jangan anggap enteng dan tetap waspada terhadap covid-19 karena ini baru permulaan," ungkap Yovi.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir menambahkan sebanyak 24 pasien baru covid-19 dirawat di 7 daerah dan 7 rumah sakit rujukan di Riau. Dengan penambahan ini, tingkat kesembuhan Riau yang pernah berada pada posisi rangking 1 nasional atau di atas 90% turun menjadi sekitar 70%.

"Karena itu masyarakat tetap diimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Pakai masker bila keluar rumah dan di tempat kerja. Selalu Menjaga jarak atau Physical Distancing dan sering mencuci tangan pakai sabun," jelasnya.(OL-13)

Baca Juga: Riau Naikkan Status Siaga Menjadi Tanggap Darurat Covid-19



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya