Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Delapan Penumpang Fery dari Kupang ke Lembata Reaktif Rapid Test

Alexander P. Taum
17/6/2020 15:05
Delapan Penumpang Fery dari Kupang ke Lembata Reaktif Rapid Test
Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur (tengah).(MI/Alexander P Taum)

KEBIJAKAN Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) membuka akses transportasi di dalam wilayah NTT di era new normal tanpa rapid test, mulai mencemaskan. Khususnya terkait penyebaran virus korona (Covid-19) di sana.

Beruntung, Pemkab Lembata memberlakukan rapid test gratis untuk mendeteksi penyebaran virus covid-19, bagi pelaku perjalanan yang masuk ke Lembata.

Delapan dari 77 Penumpang KMP Ferry yang tiba di Pelabuhan Fery Waijarang, Kota Lewoleba, dari Pelabuhan Bolok Kupang, Rabu (17/6) pagi, dinyatakan reaktif rapid test.

Rapid test bagi 77 penumpnag KMP Fery tersebut didistribusi ke dua tempat yakni RSUD dan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata untuk menjalani rapid test.

"30 di RSUD dan 47 di Dinas Kesehatan. Hasilnya delapan pelaku perjalanan reaktif. Ada yang dari Kedang, dari kota Lewoleba, termasuk warga desa Pada," ujar Bupati Kabupaten Lembata, Eliazer Yentji Sunur, di Kalikasa, Kecamatan Atadei, Rabu (17/6).

Pemkab Lembata, jelas dia, tidak mau mengkaratina kedelapan orang tersebut. Pihaknya meminta ketua RT, Lurah atau Kepala Desa dan Camat menjemputnya. Lakukan karantina mandiri terhadap warganya yang reaktif rapid test tersebut.

Bupati Sunur mengatakan, cenderung orang sayang diri sendiri. Tidak sayang pada lingkungan dan  tidak sayang pada ratusan ribu masyarakat Lembata dengan ngotot ingin masuk Lembata.

"Lembata membuka aksesibilitas dengan batasan-batasan. Silahkan dari Kupang tidak rapid test, tapi datang kita tetap rapid test. Berhati-hati," ujar Bupati Sunur.

Bupati Sunur menandaskan, pihaknya sedang mengujicoba kebijakan membuka akses ke Lembata ini. Namun, jika eskalasi yang terlihat dari rapid test terus menunjukan trend meningkat, pihaknya kembali menutup akses dari dan menuju Lembata.

"Saya berhak menurut perintah undang udang menutup kembali akses dari dan menuju Lembata. Itu akan saya lakukan jika trend hasil rapid test mencemaskan kita," tegas Sunur. (OL-13)

Baca Juga: Waspadai Promo Diskon Sembako di Instagram



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik