Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Ditemui Wabup Flotim, Warga Bersedia Jalani Rapid Test

Ferdinandus Rabu
12/6/2020 13:59
Ditemui Wabup Flotim, Warga Bersedia Jalani Rapid Test
Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli(MI/Ferdinandus Rabu)

SETELAH beberapa kali menolak, warga di Dusun Binongko, Desa Sagu, Kecamatan Adonara, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, akhirnya bersedia menjalani rapid test.

Hal ini terjadi usai Wakil Bupati Flotim Agustinus Payong Boli menemui langsung warga dan tokoh adat serta tokoh agama setempat.

Sebelumnya, berdasarkan hasil penelusuran tim satgas covid-19 Flotim, sebanyak 22 warga dusun Binongko diketahui pernah berkontak dekat dengan pasien yang terkonfirmasi positif covid-19. Satgas pun berupaya melakukan rapid test kepada warga  namun selalu ditolak dengan beragam alasan. Alhasil, Wabup Flotim pun turun langsung memberikan pemahaman kepada warga.

"Iya benar saya turun langsung ke sana pada hari Rabu (10/6). Hampir dua minggu tidak ada kepastian. Semua upaya sudah dilakukan satgas covid-19 di daerah ini namun warga masih menolak. Sehingga, saya memutuskan untuk turun langsung ke sana dengan melakukan pendekatan persuasif humanis. Masyarakat di sana harus diberikan pemahaman yang benar agar tidak mudah terprovokasi," kata Wabup Flotim Agustinus Payong Boli, Jumat (12/6).

Agustinus pun melakukan upaya melalui pendekatan budaya yaitu budaya lamaholot dengan melakukan pertemuan bersama warga bersama tokoh adat dan tokoh agama setempat. Ia bersyukur sekaligus bahagia karena warga akhirnya bersedia dan siap menjalani rapid test.

Baca juga:  Ada Dugaan Provokator di Balik Penolakan Rapid Test di Flotim

Tes sudah dijalani oleh sebagian warga pada Kamis (11/6). Ada sekitar 12 orang yang sudah menjalani rapid test. Sedangkan warga lainnya masih melaut.

Agustinus mengimbau kepada warga agar tidak mudah terprovokasi dengan kelompok atau oknum yang mengajak untuk menolak rapid test, karena ini merupakan langkah untuk deteksi dini demi mencegah dan memutus mata rantai penyebaran covid-19 di daerah ini. 

"Saya mengajak warga agar tidak mudah terpancing dan terprovokasi. Rapid test itu perlu dilakukan untuk deteksi dini dan mencegah penyebaran covid-19. Ini dilakukan untuk kepentingan kita bersama, untuk kepentingan daerah dan bangsa. Sehingga kita jaga daerah ini agar tidak saling mengucilkan dan tetap menjaga keharmonisan dalam hidup bermasyarakat," sambung Agus.

Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat, Aziz Bapa Begu, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas upaya wakil bupati Flotim yang turun langsung untuk memberikan pemahaman kepada warga.

"Terima kasih kepada wakil bupati yang sudah turun langsung ke sini, untuk melihat dan mendengarkan secara langsung apa yang terjadi di sini. Terima kasih atas pertemuan dengan wakil bupati yang sudah memberikan pemahaman dengan jelas dan dengan budaya kita disini sehingga warga pun akhirnya bersedia menjalani rapid test," ucap Aziz.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik