Ekspor Tepung Ubi Sumut ke Jepang Naik Dua Kali Lipat

Yoseph Pencawan
09/6/2020 10:23
Ekspor Tepung Ubi Sumut ke Jepang Naik Dua Kali Lipat
Petugas Balai Besar Karantina Pertaniamln Belawan memeriksa karung-karung berisi tepung ubi siap diekspor ke Jepang.(MI/Yoseph Pencawan )

KEMENTERIAN Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan, Sumatra Utara mencatat peningkatan permohonan fasilitasi ekspor tepung ubi jalar yang berasal dari kulit atau produk samping ke negara Jepang lebih dari dua kali lipat. Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, Hasrul mengungkapkan sepanjang Januari hingga Juni 2020 permohonan fasilitasi ekspor tepung tercatat sebanyak 15 kali dengan jumlah 442 ton senilai total Rp2,2 miliar.

"Sementara sepanjang tahun 2019 lalu hanya sebanyak 18 kali dengan total 486 ton senilai Rp2,1 miliar. Tren peningkatan permintaan juga muncul," ujarnya, Selasa (9/6).

Menurut Hasrul, tepung ini menggunakan bahan dasar kulit ubi jalar atau limbah sebagai bahan baku utama tepung. Di negara tujuan ekspor, produk ini digunakan sebagai bahan pakan alternatif. Bahkan karena diyakini memiliki kandungan nutrisi yang baik, tepung ini pun sudah dijadikan senagai bahan alternatif pangan.

Terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil menyampaikan pihaknya telah melakukan penyesuaian program dan target Gerakan Tigakali Lipat Ekspor (Gratieks) yang digagas oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Antara lain, alih negara tujuan ekspor, memperbanyak ragam komoditas dan juga mendorong tumbuhnya pelaku usaha atau eksportir baru.

Sinergisitas pemangku kepentingan baik pusat, daerah serta pelaku usaha termasuk petani juga terus ditingkatkan.

"Alhamdulilah, di tengah pandemi kinerja ekspor pertanian tetap bisa dipertahankan, bahkan meningkat," ujarnya.

baca juga: Petani Bergiat Jaga Ketahanan Pangan

Badan Pusat Statistik mencatat secara nasional terjadi peningkatan ekspor pertanian sebesar 12,66 persen sepanjang 2020 dibandingkan periode yang sama di 2019 (YoY).

"Saatnya sektor pertanian bekerja dengan cara yang tidak biasa, tidak boleh berhenti dan terus berproduksi. Stok pangan tetap terjaga, kinerja ekspor bisa terus meningkat sesuai target Gratieks," pungkasnya.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya