Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Harga Tinggi, Petani Bawang Merah Lereng Sumbing Mengaku Untung

Antara
08/6/2020 09:23
Harga Tinggi, Petani Bawang Merah Lereng Sumbing Mengaku Untung
Petani memanen bawang merah di area persawahan Kretek, Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (29/5/2020).(ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

PETANI di lereng Gunung Sumbing Desa Legoksari, Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, tengah memasuki masa panen bawang merah bersamaan dengan tingginya harga komoditas tersebut.

Seorang petani warga Legoksari, Bari, mengatakan hasil panen bawang merah di lereng Gunung Sumbing wilayah Desa Legoksari mencapai 6-8 ton per hektare.

Sedangkan untuk harga di tingkat petani saat ini mencapai Rp20-24 ribu per kilogram, sedang di pasar pada kisaran Rp35.000 per kilogram.

"Bawang merah yang ditanam petani di lereng Sumbing ini jenis karet, bentuknya besar-besar dan harum serta renyah," kata Bari, Senin (8/6).

Ia mengatakan bawang merah ditanam di lereng Sumbing bagian bawah sedangkan bawang putih di lereng atas.

Baca juga:  Harga Bawang Merah di Palu Tembus Rp60 Ribu/Kg

Bari menambahkam, lahan di Desa Legoksari yang ditanami bawang merah sekitar 40-50 hektare.

"Kami yang menanam bawang merah sangat diuntungkan karena saat panen harganya tinggi. Namun, petani yang menanam bawang putih saat ini harganya tengah anjlok," ujarnya.

Sekdes Legoksari Robin Ekajaya menyampaikan saat panen bawang merah di Legoksari tahun ini petani sangat diuntungkan, harganya mahal, dua kali lipat dari harga biasanya.

"Hasil panen bawang putih luar biasa mencapai 8 ton per hektare sehingga petani di tengah pandemi covid-19 seperti ini masih bisa dapat penghasilan lumayan dari bawang merah," ungkap Robin.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya