Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
GELOMBANG tinggi kembali terjadi di Laut Jawa, ribuan nelayan di Pantai Utara Pantura) Jawa Tengah memilih tiarap dan banjir air laut pasang (rob) juga masih merendam berbagai daerah di Pantura.
Pemantauan Media Indonesia Kamis (4/6), ribuan kapal nelayan sudah beberapa hari disandarkan di beberapa pelabuhan perikanan di sepanjang daerah Pantura seperti Wonokerto dan Pelabuhan Nusantara (Pekalongan), Klidang Lor dan Gringsing (Batang), Gempol Sewu dan Bandengan (Kendal), Tambak Lorok (Semarang), Wedung (Demak), Kartini (Jepara), Juwana (Pati) dan Tasik Agung (Rembang).
Ribuan nelayan di Pantura Jawa Tengah ini milih berhenti melaut karena gelombang tinggi 2,5-4 meter terjadi sejak Senin (1/6) terjadi di Perairan Laut Jawa. Bahkan pelayaran menuju ke Pulau Karimunjawa, Jepara juga ikut dihentikan karena kondisi ini. ''Sudah beberapa hari ini kami terpaksa berhenti melaut karena gelombang tinggi,'' kata Sarwono, nelayan di Juwana, Pati.
Baca Juga: Banjir Rob Kembali Rendam Pantura Jateng
Hal senada diungkapkan Heri, ketua Paguyuban Nelayan di Rembang bahwa sudah hampir sepekan ribuan nelayan di pantura memilih sandar kapal dan tidak melaut, karena gelombang tinggi dan membahayakan keselamatan. Akibatnya pasokan ikan di beberapa tempat pelelangan ikan (TPI) kosong.
Bahkan banjir air laut pasang (Rob) juga merendam beberapa daerah pantura seperti Pekalongan, Semarang, Demak dan Jepara dengan ketinggian air capai 50 cm-80 cm hingga mengganggu aktivitas warga karena merendam tidak hanya jalan kampung dan jalan utama tetapi juga rumah mereka.
Di Pekalongan banjir rob hampir merendam 2/3 kota. Kondisi terparah terjadi di Kecamatan Pekalongan Utara dan Pekalongan Barat karena ketinggian air capai 80 cm di pemukiman warga. Bahkan Kantor Koramil Pekalongan Utara, Lapas, Bank, Masjid dan Jalan depan kampus IAIN pekalongan juga ikut terendam.
Baca Juga: Banjir Rob Rendam Ratusan Rumah di Pangandaran
Gelombang tinggi capai 2,5-4 meter juga menghempas pemukiman warga di sepanjang pantai utara Kota Pekalongan, akibatnya beberapa rumah dan warung yang berada sekitar 10 meter dari tanggul pantai mengalami kerusakan.
''Kami kaget ketika ombak tinggi menerpa bagian depan warung hingga teras rubuh,'' kata Maryati, 34, pemilik warung di Pantai Sari Pekalongan.
Banjir rob terparah terjadi di Demak, ratusan rumah warga di Kecamatan Sayung, Karangtengah, Bonang dan Wedung terendam, bahkan sebagian memilih menyingkir karena banjir air laut pasang menjadi lamgganan bertahun-tahun.
''Bertahun-tahun banjir rob terjadi di desa kami, bahkan 80% dana desa kami gunakan untuk penanggulangan bencana,'' kata Kepala Desa Sayung Munawir.
Kepala Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Demak Zamroni mengatakan banjir rob merendam hampir 50% rumah warga desa ini, bahkan sudah banyak warga terpaksa pindah ke desa atau daerah lain karena tidak tahan dengan banjir yang hampir setiap hari merendam kawasan ini. (AS/OL-10)
Bibit siklon Tropis 91W terpantau di Laut Cina Selatan dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan minimum 1003 hPa. Sistem ini bergerak ke arah barat-barat laut dan berpotensi
BMKG memprakirakan hujan lebat hingga sangat lebat akan melanda beberapa wilayah Indonesia pada Sabtu, 16 Agustus 2025.
Saat ini kondisinya mulai terpantau landai. Namun Asep mewanti-wanti masyarakat, khususnya nelayan, tetap waspada.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Banjir besar di Potiskum, Nigeria, merusak ratusan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved