Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Sri Sultan Khawatir, Anak Muda Abaikan Protokol Kesehatan

Ardi Teristi Hardi
19/5/2020 14:40
Sri Sultan Khawatir, Anak Muda Abaikan Protokol Kesehatan
Sri Sultan Hamengku Buwono X(MI/Agus Utantoro)

IMUNITAS tubuh para anak muda dinilai lebih baik daripada orang tua dalam menghadapi penyakit Covid-19. Faktor tersebut dikhawatirkan bisa membuat  anak muda abai menerapkan protokol kesehatan.

"Saya khawatir hal-hal seperti itu memberikan keyakinan pada anak-anak  muda, yang merasa dalam keadaan sehat (sehingga mengabaikan protokol  kesehatan)," terang Sri Sultan Hamengku Buwono X di Komplek Kepatihan, Yogyakarta, Senin (18/5).

Menurut Sultan, mereka ada yang berpikiran, dirinya tidak mungkin sakit sehingga ada kesengajaan mengabaikan protokol kesehatan. Ia menilai sikap tersebut kurang bagus bagi penanganan covid-19. Padahal, kunci utama yang bisa menghentikan laju penyebaran covid-19 ialah kesadaran diri dari masyarakat untuk disiplin pada protokol kesehatan.

Sultan juga menyampaikan, belum ada sanksi khusus bagi masyarakat yang tidak mematuhi anjuran pemerintah, baik itu pemakaian masker ataupun ketentuan menjaga jarak sosial.

Pemda DIY terus memberikan pemahaman kepada masyarakat pentingnya menjaga protokol kesehatan. Pemda DIY akan terus mengampanyekan protokol kesehatan itu semua ke Kabupaten dan Kota di DIY.

"Sejatinya kita semua perlu belajar tentang kesadaran untuk membangun disiplin bagi diri sendiri," terang Sultan.

Baca juga: Pemkab Flotim Terima Kepulangan Pekerja Migran

Sultan menjelaskan, kebijakan Pemda DIY yang sejak awal tidak ingin masyarakat jadi korban kebijakan. Namun, masyarakat menjadi subjek dalam proses untuk menangani Covid-19.

"Jangan sampai kebijakan membelenggu seseorang," tegas Sri Sultan.

Di tempat terpisah, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengumbau kepada Organisai Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kota Yogyakarta untuk segera membuat protokol baru tentang pencegahan Covid-19. 

Potokol baru tersebut dibutuhkan jika kasus covid 19 di Kota Yogyakarta menurun dan memasuki fase normal baru.

"Kalau pelajar sudah mulai masuk sekolah, jangan sampai anak-anak yang sudah libur beberapa minggu malah bersalaman dan berpelukan karena kangen dengan temannya," kata dia. 

Pada situasi seperti itulah protokol kesehatan tersebut dibutuhkan. Selain itu, mencuci tangan dan memakai masker juga harus dimasukkan dalam protokol. (A-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya