Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
WARGA Desa Aeramo, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, melarang warga melintas maupun masuk ke Desanya tanpa mengenakan masker. Tim Satgas Covid-19 di Desa melarang warga yang kedapatan tidak menggunakan masker melintas. Hal itu untuk mencegah penyebaran covid-19.
Kepala Desa Aeramo Dominggus Biu Dhore, mengatakan saat ini seluruh masyarakat Aeramo diwajibkan menggunakan masker. "Kami lakukan langkah tegas, bagi masyarakat di wilayah Desa Aeramo baik yang akan melintas atau keluar rumah wajib menggunakan masker. Kalau tidak kami sarankan kembali pulang atau tidak melintasi wilayah Desa Aeramo," ujar Kades Dhore, Senin (11/5).
Dikatakan, kesepakatan itu juga berlaku bagi warga luar yang melintasi wilayah Desa Aeramo semuanya harus mengenakan masker. Bila tidak silahkan memilih jalur lainnya.
Pemerintah Desa Aeramo mengajak masyarakat Nagekeo, khususnya Desa Aeramo turut berperan aktif memutus rantai penularan Covid-19. Hal ini dapat dilaksnakan dengan selalu menggunakan masker, tetap dirumah saja jika tidak ada kepentingan mendesak serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Pemerintah Desa Aeramo menghimbau juga bagi masyarakat, khususnya Desa Aeramo agar lebih disiplin mengikuti arahan pemerintah.
Pemberian sanksi kembali untuk memulangkan warga yang tidak memakai masker di tengah ancaman penularan Covid-19 tersebut sebagai upaya menegakkan disiplin. Agar desa Aeramo tetap di Zero Covid-19.
"Penggunaan masker di tengah ancaman penularan Covid-19 adalah untuk menyelamatkan warga agar terhindar dari virus Covid-19 serta juga menyelamatkan orang lain untuk terhindar dari penularan virus corona," jelas Hendra Siga Kepala Dusun 4 Desa Aeramo. (OL-13).
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Munculnya kembali covid-19 tentu perlu diantisipasi. Karena itu, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memitigasi penyebaran covid-19, terutama pada sektor pariwisata.
Saat ini, kelima pasien tersebut hanya bergejala ringan. Mereka sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Bupati memastikan terpaparnya warga tersebut saat yang bersangkutan berada di luar daerah.
Galeri menjadi catatan sekaligus spirit agar warga Jabar tak gentar, namun tetap waspada menghindari penularan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved