Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
Meningkatkan produksi pangan mandiri menjadi salah satu strategi untuk menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi covid-19. Pemerintah dan pihak gereja Keuskupan Larantuka, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), memberi perhatian serius untuk mengajak warga meningkatkan produksi pangan mandiri. Seperti yang digaungkan oleh pastor Paroki Santo Yoseph Riangkemie, di Desa Riangkemie, Kecamatan Ile Mandiri, Romo Donatus Kolin, contohnya.
"Ketahanan pangan harus bisa dimulai dari rumah sendiri. Berdayakan lahan kosong mulai dari pekarangan rumah, di sekitar lingkungan hingga lahan yang lebih luas. Untuk itu produksi pangan mandiri harus selalu ditingkatkan," kata Romo Donatus.
Gereja punya kepedulian dan perhatian terkait kodisi saat ini. "Selain menjaga pola hidup bersih dan sehat, ketahanan pangan juga tentu dibutuhkan dalam menghadapi wabah covid-19, sehingga kami selalu mengajak warga paroki dan petani di sini untuk semangat menanam demi menjaga ketahanan pangan. Jika kebutuhan pangan secara mandiri dapat terpenuhi maka kita sudah bisa menjaga stok pangan di daerah ini," jelasnya.
Tidak sekedar memotivasi, Romo Donatus turut berpartisipasi dalam memberdayakan pekarangan dan lahan yang ada dengan berbagai tanaman pangan, antara lain singkong dan sayuran.
"Hampir setengah hektar lahan di paroki ini, kami tanami sejumlah tanaman pangan seperti padi, jagung, ubi dan beberapa jenis sayur mayur. Ini untuk memotivasi warga agar selalu memberdayakan lahan dan pekarangan demi meningkatkan pengadaan pangan mandiri," tambahnya.
Menurut Romo Donatus, jika setiap warga mampu memberdayakan pekarangan masing-masing dengan pangan mandiri, ketahanan pangan bisa terjaga.
Baca juga: Atraksi Royal Safari Garden Bisa Disaksikan Live Streaming
"Sebagian besar lahan di sini merupakan lahan tadah hujan, tetapi semangat para warga dan petani di sini cukup bagus, sehingga saat ini mereka tetap semangat menanam," lanjutnya.
Terpisah, Wakil Bupati Flotim Agustinus Payong Boli juga mengajak kaum muda untuk membantu orang tua di kebun.
"Saya mengajak anak-anak muda di daerah ini untuk mulai berkebun. Istilahnya 'anak muda karantina di kebun'. Artinya, anak-anak muda mulai saat ini mari mencintai kebun, mengolah lahan, membantu orang tua meningkatkan produksi pangan. Kita menanam padi, jagung, ubi dan pangan lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup," jelas Agustinus.
Menurutnya, harus diakui sudah ada banyak anak muda yang mencintai kebun dan ikut berpartisipasi dalam meningkatkan produksi pangan, tapi masih ada juga kaum muda yang belum memaksimalkan lahan yang ada. "Sehingga saya selalu mengajak kaum muda untuk karantina di kebun, mengolah lahan untuk meningkatkan produksi tanam," ungkap Agustinus. (OL-14)
Untuk kuartal III ditargetkan inovasi 1 hektar lahan jagung untuk satu desa. Maka dengan 128 Desa di Kabupaten Samosir sehingga penanaman jagung mencapai 128 hektar.
Kangkung merupakan komoditas sayuran musiman dengan permintaan pasar yang terus meningkat tiap tahunnya.
Tanah tak lagi dipandang sekadar media tanam, tapi sebagai fondasi keberlangsungan hidup dan benteng terakhir ketahanan pangan.
Perubahan iklim juga harus diantisipasi. Misalnya, daerah-daerah yang memiliki ketersediaan air tinggi akan lebih dioptimalkan untuk pertanian.
Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) menyebutkan kondisi ketahanan pangan harus memenuhi empat komponen, salah satunya ketersediaan bahan pangan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved