Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Hari Pertama PSBB, Satpol PP Kota Tasikmalaya Tutup Ratusan Toko

Kristiadi
06/5/2020 21:31
Hari Pertama PSBB, Satpol PP Kota Tasikmalaya Tutup Ratusan Toko
Satpol PP Kota Tasikmalaya menutup paksa ratusan pertokoan di hari pertama PSBB di sepanjang Jalan HZ Mustofa.(MI/Kristiadi)

Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tasikmalaya bersama tim gabungan Polisi dan TNI, melakukan penutupan ratusan pertokoan non bahan pokok yang masih tetap buka di hari pertama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Penutupan yang dilakukan untuk memutuskan mata rantai Covid-19.

"Jadi alasan mereka, para pemilik toko mau menunggu imbauan secara langsung dari para petugas gugus tugas yang datang ke tokonya. Namun, dari mereka langsung menutup ketika saya mendatanginya" kata Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan Dinas Satpol PP Kota Tasikmalaya, Dedi Tarhadi Rabu (6/5/2020).

Dedi mengatakan, selama masa PSBB Jabar di Kota Tasikmalaya dua pekan ke depan agar seluruh toko atau pedagang non-bahan pokok diwajibkan tutup tetapi jika mereka masih saja buka akan disanksi tegas sampai pencabutan izin usahanya.

"Saya meminta bagi semua toko non-bahan pokok sepanjang Jalan HZ Mustofa mulai dari toko pakaian, tas, sepatu harus tutup. Adapun, mal dan minimarket hanya buka untuk barang dagangan bahan pokok saja, dan nanti kalau mereka masih ada buka selama masa PSBB akan disanksi secara tegas tetapi yang boleh buka hanya apotek dan penjualan alat medis," ujarnya.

Sementara itu pemilik toko sandal, Fardiana, 50, mengatakan, sandal maupun pakaian yang selama ini dijualnya tiap tahun mendapatkan keuntungan saat memasuki bulan Ramadan. Namun, untuk tahun sekarang ini turun drastis setelah pemerintah memberlakukannya PSBB sampai 19 Mei yang dilakukannya di seluruh Jabar.

"Saya sebagai masyarakat akan mematuhi semua aturan yang diberlakukan pemerintah Provinsi Jabar selama masa pandemi Covid-19. Karena, langkah yang dilakukannya demi keselamatan guna memutuskan mata rantai meski saya juga sudah berupaya agar semua karyawan harus selalu menjaga jarak, jangan berkerumun dan selalu memakai masker," paparnya.


(Kristiadi/AD)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik