Prediksi BI Pertumbuhan Ekonomi NTT Turun 0,2-0,4 Persen

Antara
05/5/2020 07:58
Prediksi BI Pertumbuhan Ekonomi NTT Turun 0,2-0,4 Persen
Investasi terutama pada sektor pariwisata di NTT belum berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)(ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

KANTOR Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memperkirakan pertumbuhan ekonomi di provinsi setempat menurun sebesar 0,2-0,4 persen akibat pandemik virus korona jenis baru (covid-19). 
    
"Kami memprediksikan terjadi penurunan ekonomi sekitar 0,2-0,4 persen dari prediksi yang kami sampaikan di akhir 2019 lalu," kata Kepala Kantor Perwakilan BI NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, dalam keterangan, Selasa (5/5).

Ia mengatakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di NTT diprakirakan menurun dari dua sektor yakni pengeluaran rumah tangga dan investasi sebagai dampak dari pandemik covid-19. Menurut Ariawan, penurunan ini hanya sedikit karena investasi terutama pada sektor pariwisata di NTT belum berkontribusi besar terhadap PDRB.  Sedangkan dari sektor pengeluaran rumah tangga, lanjut dia, perlu didorong dengan realisasi program jaring pengaman sosial dari pemerintah.

"Dengan adanya jaring pengaman sosial kepada pekerja informal, pekerja yang dirumahkan dan lainnya. Ini tentu juga akan mendorong pengeluaran dari pemerintah," lanjut Nyoman Ariawan. Sebelumnya, BI NTT memprakirakan pertumbuhan ekonomi NTT pada 2020 berada pada kisaran 5,02-5,42 persen akibat dampak pandemik covid-19.

"Prakiraan pertumbuhan ekonomi NTT 5,02-5,42 persen ini lebih rendah dari prakiraan sebelumnya yakni pada kisaran 5,20-5,60 persen," kata Ariawan.

baca juga: Ko Di Kebun Saja, Gerakan Cintai Kebun Papua Barat
  
Prakiraan pertumbuhan ekonomi NTT ini juga lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2019 yang mencapai 5,20 persen secara year on year (yoy).Ariawan menjelaskan inflasi diprakirakan tidak berubah dengan prakiraan sebelumnya yakni pada kisaran 2,4-2,8 persen secara yoy. Hal ini dikarenakan pola permintaan maupun pasokan persediaan makanan di provinsi berbasiskan kepulauan itu yang masih terjaga. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya