Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KANTOR Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memperkirakan pertumbuhan ekonomi di provinsi setempat menurun sebesar 0,2-0,4 persen akibat pandemik virus korona jenis baru (covid-19).
"Kami memprediksikan terjadi penurunan ekonomi sekitar 0,2-0,4 persen dari prediksi yang kami sampaikan di akhir 2019 lalu," kata Kepala Kantor Perwakilan BI NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, dalam keterangan, Selasa (5/5).
Ia mengatakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di NTT diprakirakan menurun dari dua sektor yakni pengeluaran rumah tangga dan investasi sebagai dampak dari pandemik covid-19. Menurut Ariawan, penurunan ini hanya sedikit karena investasi terutama pada sektor pariwisata di NTT belum berkontribusi besar terhadap PDRB. Sedangkan dari sektor pengeluaran rumah tangga, lanjut dia, perlu didorong dengan realisasi program jaring pengaman sosial dari pemerintah.
"Dengan adanya jaring pengaman sosial kepada pekerja informal, pekerja yang dirumahkan dan lainnya. Ini tentu juga akan mendorong pengeluaran dari pemerintah," lanjut Nyoman Ariawan. Sebelumnya, BI NTT memprakirakan pertumbuhan ekonomi NTT pada 2020 berada pada kisaran 5,02-5,42 persen akibat dampak pandemik covid-19.
"Prakiraan pertumbuhan ekonomi NTT 5,02-5,42 persen ini lebih rendah dari prakiraan sebelumnya yakni pada kisaran 5,20-5,60 persen," kata Ariawan.
baca juga: Ko Di Kebun Saja, Gerakan Cintai Kebun Papua Barat
Prakiraan pertumbuhan ekonomi NTT ini juga lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2019 yang mencapai 5,20 persen secara year on year (yoy).Ariawan menjelaskan inflasi diprakirakan tidak berubah dengan prakiraan sebelumnya yakni pada kisaran 2,4-2,8 persen secara yoy. Hal ini dikarenakan pola permintaan maupun pasokan persediaan makanan di provinsi berbasiskan kepulauan itu yang masih terjaga. (OL-3)
Cafe Dapur Inches berlokasi di Pantai Harnus kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Empat perempuan muda tersebut yakni Yola, asal Kota Kupang, Karmelita asal Kabupaten Nagekeo, Ina, asal Kabupaten Lembata dan Helda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Yuk dukung film Women from Rote Island, film karya sineas Jeremias Nyangoen.
Ada versi untuk anak-anak dengan gerakan lebih mudah, sedangkan untuk lansia meminimalisir risiko cedera
Insan Bumi Mandiri dan ASEAN Foundation memberdayakan masyarakat di wilayah pedalaman, khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Untuk mendorong daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Bentoel Group meluncurkan program Bangun Karya.
Pelabuhan Bitung, Pusat Pertumbuhan Ekonomi dan Akses Terpadu di Sulawesi Utara
Digitalisasi diyakini menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi masa depan. Semakin masif teknologi digital diimplementasikan, semakin cepat pertumbuhan ekonomi melesat.
Di Indonesia, bisnis yang dipimpin oleh perempuan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat masih dapat ditingkatkan hingga akhir 2023.
Investasi Jabar masih akan tertinggi secara nasional
PEMERINTAH daerah dan kalangan pebisnis di Jawa Barat optimistis investasi yang masuk ke wilayah ini pada 2024 masih akan tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved