Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
WAKIL Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit menyebutkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sumatra Barat (Sumbar) sejak 22 April belum berhasil. Bahkan ia agak kesal, laporan (kepala) daerah dalam rapat telekonfrensi berbeda dengan realita di lapangan.
"Belum sempurna seperti yang kita harapkan. Itu evaluasi PSBB," ujar Nasrul, Sabtu (2/5).
Baca juga: Cuaca Buruk Nelayan Pariaman Dua Pekan tidak Melaut
Ia menjelaskan, belum adanya perubahan signifikan dalam angka terinfeksi covid-19, lantaran pusat konsentrasi massa atau pemicu kerumuman seperti pasar tradisional dan masjid masih banyak buka, dengan penertiban yang minim.
Malah di bulan puasa Ramadan ini, sore hari hingga jelang berbuka, masyarakat berduyun-duyun ke luar rumah. Ada yang tidak peduli," ujar Nasrul.
Baca juga: Tujuh Kabupaten/Kota di Sumbar Bebas Covid-19
Dia mengatakan, kalau seandainya kabupaten dan kota butuh penertiban pasar dan masjid, bisa minta bantu ke Pemprov. Sebab Pemprov juga punya Satpol PP. "Laporan telekonfrence 90% selesai, tapi di lapangan kita lihat beda. harusnya jangan mendengarkan dari bawahan saja, tapi turun ke lapangan," tandasnya.
Hingga Sabtu (2/5), jumlah positif covid-19 di Sumbar 182 kasus positif. Sebanyak 15 orang meninggal, 30 orang sembuh.
Baca juga: Akses Keluar Masuk Darat, Laut, Udara Kota Pekanbaru Ditutup
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas Defriman Djafri mengatakan, PSBB tidak perlu dicabut, namun perlu didorong pembatasan berbasis kearifan lokal.
"Bukan PSBB dicabut tapi membuat kearifan lokal pembatasan yang jadi model. Buat protapnya," ujarnya.
Dikatakannya, Kota Bukittinggi bisa menjadi contoh yang baik penerapan PSBB. Dengan penerapan yang ketat, kasusnya sekarang nol.
"Penerapan berjalan dengan baik, masyarakat didik disiplin, mau pandemi apa pun, kita siap," imbuhnya.
Makna PSBB, kata Defriman, adalah mempersiapkan masyarakat di masa akan datang. (X-15)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved