Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Empat Polisi Curi Pistol Ditangkap

Rendy Ferdiansyah
30/4/2020 17:00
Empat Polisi Curi Pistol Ditangkap
Ditangkap(Ilustrasi)

EMPAT anggota polisi berpangkat Brigadir dua (Bripda) ditangkap tim Jatanras Polda Bangka Belitung (Babel), terkait pencurian tujuh  pucuk senjata api (senpi) alias pistol jenis HS milik Ditsamapta Polda Babel.

Kepala Bidang Humas Polda Babel Ajun Komisaris Besar (AKB) Maladi mengatakan, empat oknum polisi yang ditangkap tersebut adalah, Bripda Abrar Anggota Samapta polres Bangka Tengah Polda Babel, Bripda Megi anggota Dit Samapta Polda Babel. Selanjutnya, Bripda Bimo anggota Polres OKU Selatan dan Bripda Angga anggota Polres OKU timur.

‘’Mereka berempat ini dua yang bertugas di Polda Babel diduga sebagai pencuri, sedangkan dua anggota Polres OKU sebagai pembeli Senpi Hs curian tersebut,"kata Kabid Humas. Kamis (30/4).

Kronologis kejadian, menurut Maladi, pada Januari 2020, ketika itu, Selepas sholat Isya, Bripda Abrar menemukan kunci gudang yang tertinggal di meja kantin Barak Sungai Selan.

"Malam harinya setelah apel pers Samapta, Bripda Abrar dan Megi buka gudang dengan kunci tersebut, lalu mengambil tiga pucuk Senpi jenis HS, kemudian kunci dikembalikan ke lemari Romi (pemegang kunci), tiga sepi itu di simpan di aspol Abrar,"ujarnya.

Pada Februari, lanjut, Maladi, Bripda Megi menawarkan satu Senpi HS kepada Bimo anggota sabhara Polres OKU selatan, teman satu kota dan sama-sama lulusan 2019 seharga Rp15 juta.

‘’Tersangka Megi ini mengatakan Senpi HS tersebut dingin (aman) asal Papua, lalu Bimo membayar dengan dua kali trasfer masing-masing Rp5 Juta pada maret lalu," ungkapnya.

Masih di bulan Maret, menurut Maladi, Bripda Megi pulang kampung ke OKU Timur dengan membawa 3 Senpi genggam jenis HS.

‘’Di OKU Timur, satu senpi yang sudah terjual diserahkan Megi ke Bimo dijalan raya, kemudian Megi kembali menawarkan satu pucuk Senpi Hs kepada Bimo, Bimo setuju dan menyerahkan uang Rp20 juta termasuk, Rp5 juta kekurangan pembayaran senpi pertama yang di beli,"cerita Maladi.

Lalu 8 maret, Megi kembali ke Pangkalpinang dan malamnya membagikan uang penjual dua senpi ke Abrar masing-masing Rp15 juta, sedangkan satu Senpi yang belum sempat terjual dikuburkan Megi di kebun karet ortunya di OKU Timur.

Sukses dengan tiga senpi,  lanjut Kabid humas tidak membuat bripda Megi dan Abrar puas,  pada 10 maret, Megi dan Abrar mengambil kunci gudang tanpa sepengetahuan Romi dan kembali mengambil empat pucuk senpi.

Oleh Abrar dari empat senpi itu, satu senpi dijual kepada Reshi Rp5 Juta, sedangkan Megi pulang ke Palembang pada 26 Maret kemudian ia menawarkan satu sepi yang di kuburkan di OKU Timur kepada Bimo dengan alasan butuh uang karena ayahnya sakit. Di trasfer Bimo Rp14,6 juta, senpi dengan 20 butir peluru itupun diserahkan Megi ke Bimo, setelah itu, Megi pulang ke Pangkalpinang dan membagikan uang tersebut ke Abrar.

Sisa Senpi HS 3 pucuk, diutarakan Maladi dipindahkan Abrar dan Megi dari Aspol ke rumah teman Abrar, Yahya, dua disimpan di plafon rumah Yahya kampung keramat Pangkalpinang tanpa sepengetahuan pemilih rumah, dan satu lagi disembunyikan diantara lorong rumah dibawah perahu beserta 7 butir amunisi.

Perjuangan Abrar dan Megi untuk menjual sisa senpi curian tersebut gagal sudah, setelah mereka berdua di Bekuk tim Jatanras Polda Babel berserta empat pucuk senpi gengam jenis HS.

"Polda Babel berkoordinasi dengan Polda Sumsel untuk menangkap pembeli/penadah senpi, Bripda Bimo dan Bripda Angga berserta 3 pucuk senpi."ucap Maladi.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya, Bripda Abrar, Bripda Megi, Bripda Angga dan Bripda Bimo berserta 7 pucuk senpi genggam jenis HS dan puluhan butir amunisi diamankan di Mapolda Babel.(OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya