Poktan Bawang Merah Penuhi Kebutuhan Lhokseumawe

Amiruddin Abdullah Reubee
27/4/2020 11:00
Poktan Bawang Merah Penuhi Kebutuhan Lhokseumawe
Ilustrasi-- Pekerja menjemur bawang merah di sentra penjualan bawang merah pasar Legi Parakan, Temanggung, Jateng.(ANTARA/Anis Efizudin)

PETANI sejati berupaya memenuhi kebutuhan keluarga kemudian tanah kelahirannya. Begitu pula kelompok tani (Poktan) Udep Beusaree di Desa Paya Punteut, Kecamatan Muara Dua. Mereka menargetkan hasil panen budidaya bawang merah untuk menyuplai kebutuhan bawang merah Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh.

Kendati luas lahan baru satu hektare, kegiatan panen dari pionir bawang merah di Kota Lhokseumawe, belum lama ini, disambut baik pemerintah kota dengan kehadiran sejumlah pejabat di antaranya Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Pangan Mohammad Rizal, Kabid Penyuluhan Jamaluddin Ismail, Kabid Pertanian Safarinur, dan Koordinator BPP Muara Dua Andria Afrida.

"Kami menanam bawang merah seluas satu hektare, baru panen setengah hektare. Produktifitas 7,5 ton per hektare. Bibit bawang merah yang ditanam berasal dari Brebes," kata Ketua Poktan Udep Beusaree, Saiful Rahman, usai panen pada lahan di Desa Paya Punteut dan Paloh Batee.

Baca juga: Pemerintah Hadir di Depan Pintu Rumah

Dia mengakui, cuaca ekstrem sempat mengganggu budidaya bawang merah pada awal tanam, sementara kegiatan budidaya dilakukan sejak Februari dan panen perdana pada penghujung April 2020.

Koordinator Penyuluh Pemkot Lhokseumawe Andria Afrida mengapresiasi kinerja Poktan Udep Beusaree menjadi pionir bawang merah di Lhokseumawe. Meski menghadapi banyak tantangan, mereka tetap gigih mencapai kemandirian pangan, khususnya bawang merah.

Penyuluh pusat di Kementerian Pertanian RI Sumardi selaku pendamping kegiatan penyuluhan pertanian Provinsi Aceh mengingatkan imbauan  Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo agar petani dan penyuluh tetap ke lapangan dengan mematuhi Protokol Kesehatan untuk menangkal virus korona.

"Lahan pertanian umumnya di zona hijau. Limpahan sinar matahari diyakini membuat virus korona tidak berkutik. Asalkan jaga jarak, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir," pesan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi melalui AWR KostraTani. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya