Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
TIGA hari menjelang pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Polresta Sidoarjo sudah menyiapkan 21 check point di pintu masuk wilayah kabupaten serta di dalam kota. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan PSBB yang dimulai 28 April nanti bisa berjalan efektif dan berhasil memutus mata rantai penyebaran covid-19.
Check point tersebut di antaranya didirikan di Kecamatan Waru yang berbatasan dengan Kota Surabaya, Check point di Tarik berbatasan dengan Mojokerto, check point di Porong yang berbatasan dengan Pasuruan dan sejumlah perbatasan lain. Sementara untuk di dalam kota, cek poin didirikan di depan pabrik Maspion, di Taman Pinang dan sejumlah lokasi lain.
Di puluhan check point tersebut nantinya akan ditempatkan petugas gabungan yang akan memeriksa kendaraan yang melintas. Maka setiap pengendara harus memakai masker baik roda dua dan empat. Kendaraan roda dua juga dilarang berboncengan kecuali masih satu keluarga. Demikian pula tukang ojol dilarang membawa penumpang dan hanya diperbolehkan membawa barang atau makanan. Petugas siap melakukan penegakan hukum bagi mereka yang melanggar.
baca juga: Sumenep Akhirnya Masuk Zona Merah Covid-19
"Sanksi untuk pengendara moda transportasi akan kita kaitkan dengan undang-undang yang sudah ada," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Sumardji, Sabtu (25/4). (OL-3)
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Munculnya kembali covid-19 tentu perlu diantisipasi. Karena itu, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memitigasi penyebaran covid-19, terutama pada sektor pariwisata.
Saat ini, kelima pasien tersebut hanya bergejala ringan. Mereka sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Bupati memastikan terpaparnya warga tersebut saat yang bersangkutan berada di luar daerah.
Galeri menjadi catatan sekaligus spirit agar warga Jabar tak gentar, namun tetap waspada menghindari penularan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved