Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Emil Pastikan Semua Warga Miskin akan Diberi Bantuan

BAYU ANGGORO
24/4/2020 08:30
Emil Pastikan Semua Warga Miskin akan Diberi Bantuan
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Ketua DPRD Jawa Barat Taufik Hidayat memantau pelepasan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat(Dok. Humas Jabar)

GUBERNUR Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, biasa disapa Emil memastikan seluruh warganya yang miskin dan masuk kategori rawan miskin baru akan mendapat bantuan sosial dari pemerintah baik pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota.

Berdasarkan data yang diperolehnya, bantuan yang sudah mulai diberikan akan dirasakan sekitar 7-8 juta KK yang perekonomiannya terdampak pandemi virus korona (covid-19).

Emil mengingatkan masyarakat tidak perlu khawatir karena saat ini pemerintah sudah menyiapkan sembilan jenis bantuan dengan nilai yang berbeda. Jaring pengaman sosial itu akan diberikan melalui bantuan dari pemerintah pusat yang selama ini sudah rutin diberikan seperti kartu program keluarga harapan (PKH), kartu sembako, dan kartu prakerja.

Selain itu, ada bantuan bersumber dari 30% Dana Desa (bagi kabupaten), bantuan sosial dari Presiden untuk warga Jabodetabek, bantuan dari Kementerian Sosial, bantuan sosial dari provinsi, bantuan sosial dari kabupaten/kota, serta gerakan nasi bungkul untuk anak jalanan dan warga yang belum terdata.

Emil memastikan pihaknya terus menggenjot penyaluran bantuan karena kebutuhan di masyarakat yang sudah mendesak.

Salah satu jaring pengaman sosial yang sudah diberikan adalah bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) sebesar Rp500 ribu per KK per bulan. Bantuan tersebut akan diberikan kepada warga yang masuk kategori rawan miskin baru.

Penerima manfaat ini adalah mereka yang sumber perekonomiannya hilang akibat pandemi covid-19. “Jadi bukan untuk warga yang sudah menerima bantuan dari pusat, seperti kartu PKH, kartu sembako, dan kartu prakerja,” katanya.

Ia menyebut, Pemprov Jabar menganggarkan Rp5 triliun untuk menyalurkan bantuan sebesar Rp500 ribu per KK per bulan itu. “Bantuannya berupa uang tunai Rp150 ribu, dan sembako senilai Rp350 ribu. Itu akan diberikan selama empat bulan,” katanya.


Imbau sempurnakan data

Terkait sudah diberlakukan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di 10 kabupaten/kota di Jabar, Emil mengakui pihaknya memprioritaskan daerah tersebut dalam penyaluran bantuan sosial yang pendistribusiannya dilakukan melalui pengemudi ojek dan petugas PT Pos Indonesia.

“Bogor, Depok, Bekasi, dan Bandung Raya. Karena mereka sudah PSBB, aktivitasnya dibatasi, jadi warga sudah menantikan bantuan itu,” katanya seraya menyebut penggunaan ojek sebagai pengantar bertujan untuk memberi penghasilan bagi mereka.

Emil menyebutkan data warga rawan miskin diperolehnya dari data yang diajukan ketua RT/RW melalui pemerintah kabupaten/kota. Ia berharap data penerima bantuan itu akurat sehingga tepat sasaran. *Berdasarkan data yang masuk saat ini terdapat 620 ribu KK yang berhak menerimanya.

“Prinsipnya, tidak boleh ada orang miskin atau rawan miskin yang terlewat, tidak menerima bantuan,” katanya. *Lebih lanjut, Emil mengatakan, pemerintah pusat sudah menambah kuota satu juta penerima kartu sembako. Sehingga, kini di Jabar terdapat 3,6 juta penerima bantuan tersebut dari semula 2,6 juta.

Selain itu, pihaknya juga menerima alokasi satu juta penerima bantuan dari Kementerian Sosial berupa uang tunai Rp600 ribu per KK per bulan mulai April hingga Juni mendatang. Emil memastikan pemerintah sudah menentukan warga yang berhak menerima bantuan tersebut. “Ada 1.046.000 KK penerima,” katanya seraya kembali meminta pemerintah kabupaten/kota memaksimalkan akurasi pendataan agar tidak ada yang tumpang tindih.

Asisten Daerah Bidang Administrasi dan Perekonomian Jabar, Daud Achmad mengatakan, saat ini bantuan sosial dari Pemprov Jabar sudah disalurkan kepada 5.000 lebih KK.

Menurutnya, saat ini pihaknya sudah menerima 445 ribu KK yang diajukan untuk menerima bantuan itu. Pihaknya sedang memverifikasi data tersebut agar tidak ada penerima bantuan yang tumpang tindih.

“Jadi 5.000 yang sudah menerima ini adalah data yang sudah clean and clear. Sisanya sedang kami verifikasi bersama kabupaten/kota,” kata Daud seraya berharap pada 25 April semua data penerima bantuan sudah terverifikasi.

Daud pun meminta warga yang tidak menerima bantuan sosial dari provinsi agar tenang dan tidak perlu khawatir. “Karena ada bantuan dari pintu lain, PKH, kartu sembako, dari Kemendes, Kemensos, dan kabupaten/ kota,” katanya. (BY/S1-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya