Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
SEBANYAK 1.126 sopir, kernet, tukang ojek, tukang becak mendapatkan pelatihan dan insentif selama tiga bulan ke depan oleh Polres Karawang, untuk pencegahan covid-19. Kasat Lantas AKP Bima Gunawan Jauharie mengatakan, kegiatan ini merupakan program Polri Peduli Keselamatan dari Korlantas. Mereka mendapatkan bekal mengenai pemahaman bahaya dan tata cara pencegahan covid-19. Tak hanya itu, para pekerja non formal tersebut akan mendapatkan insentif sebesar Rp600 ribu perbulan selama tiga bulan.
"Sasarannya para sopir dan kernet. Mengingat, mereka ikut terdampak korona ini. Kegiatan ini menindaklanjuti instruksi Mabes Polri terkait program Polri peduli keselamatan dalam rangka pencegahan covid-19," kata Bima Gunawan, Jumat (17/4).
Menurut Bima, kegiatan ini berpusat di Mabes Polri. Akan tetapi, untuk pelaksanaannya kembali ke masing-masing Polres yang ada di daerah. Di Karawang, ada sebanyak 1.126 sopir, kernet supir bus, travel, angkutan kota, tukang ojek, tukang becak terpilih mengikuti pelatihan selama tiga bulan kedepan.
"Kita juga melaksanakan sosialisasi safety riding dan safety driving, dan Etika Keselamatan dan Tertib Berlalulintas," ungkapnya.
baca juga: Tenaga Medis di Palembang Wafat Berstatus Positif
Lanjut Bima, pelatihan ini berlangsung dari April hingga Juni. Untuk bulan pertama, peserta mendapatkan pelatihan mengenai pengetahuan bahaya covid-19. Pelatihan ini melibatkan tim ahli dari Dinas Kesehatan atau dokter kesehatan Polres Karawang. Kemudian di bulan kedua, pihaknya melaksanaan safety riding dan safety driving. Sedangkan untuk bulan ketiga saat pelatihan, mereka diberikan pemahaman tentang etika pelayanan terhadap penumpang, baik penumpang bus, angkot, atau ojek pangkalan. (OL-3)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Munculnya kembali covid-19 tentu perlu diantisipasi. Karena itu, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memitigasi penyebaran covid-19, terutama pada sektor pariwisata.
Saat ini, kelima pasien tersebut hanya bergejala ringan. Mereka sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Bupati memastikan terpaparnya warga tersebut saat yang bersangkutan berada di luar daerah.
Galeri menjadi catatan sekaligus spirit agar warga Jabar tak gentar, namun tetap waspada menghindari penularan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved