Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
DI tengah pandemi covid-19, dua daearah di Jawa Timur, Sampang dan Sumenep hingga kini masih zero (kosong) pasien terpapar virus korona. Apa resepnya sehingga daerah tersebut masih dinyatakan aman. Dua Bupati saat melakukan video conference, yakni Bupati Sampang Slamet Junaidi dan Bupati Sumenep Busyo Karim dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberikan resepnya. Bupati Sampang Slamet Junaidi mengaku, selama ini aktif melakukan pencegahan penyebaran covid-19.
"Kami aktif turun ke lapangan untuk memantau warga kami. Kami meminta semua hajatan supaya itu diundur saja setelah covid-19 ini berlalu," kata Slamet Junaidi mengawali ceritanya, Sabtu (11/4).
Meski masih dalam zona hijau, ia mengatakan bahwa di Kabupaten Sampang, warga masyarakat yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 281 orang. Sedangkan yang berstatus sebagai Orang Dalam Risiko (ODR) sebanyak 10.000 orang. Para ODP maupun ODR ini yang kini dalam pengawasan ketat oleh Pemkab Sampang.
"Insyallah besok Senin kita panggil seluruhnya, kepala puskesmas, postu dan polindes, kami akan melakukan pendataan. Sekarang ini sudah ada sebanyak sepuluh ribu lebih warga kami yang sampai di desa-desa kita lakukan isolasi," kata Slamet Junaidi.
Dari mengumpulkan para kepala puskesmas tersebut pemkab ingin agar mereka mendapatkan data riil ODR di Kabupaten Sampang. Nantinya mereka akan diminta untuk melakukan isolasi diri. Pemda juga akan hadir di sana untuk mencegah agar ODR tidak keluar rumah. ODR di Kabupaten Sampang ini adalah warga pekerja migran yang mudik dari Malaysia. Mereka juga ada yang dari Spanyol serta Amerika. Oleh Pemkab mereka diberikan prioritas untuk dilakukan monitoring.
"Adapun ODP kita di Sampang, kita selalu melakukan monitoring. Siang malam kita gerak bersama karena Gugus Tugas kita sampai desa," tegas Slamet Junaidi.
Gugus Tugas yang sudah menjangkau sampai tingkat pedesaan tersebut diminta untuk menyediakan masker. Warga diminta untuk mengenakan masker dan dengan memberdayakan UKM, warga membuat masker mandiri dari kain dan dilapisi tisu dan akan dibeli pemerintah dengan anggaran dana desa. Sehingga dari masker ini juga bisa jalan perekonomian di tengah wabah korona.
"Saya juga ingin masyarakat Sampang tidak sampai belanja di luar Sampang, jadi belanja kebutuhan ya cukup di Sampang saja," tegasnya.
Bupati Sumenep Busyo Karim juga menceritakan bahwa selama ini bisa mempertahankan Sumenep sebagai zona hijau karena daerahnya melaksanakan aturan dengan ketat. Dan jaminan keselamatan pada siapapun yang datang ke Sumenep juga dilaksanakan.
"Semua yang datang discreening dilihat kesehatannya. Di antaranya yang mudik. Selanjutnya ada kesadaran masyarakat karena juga dari tokoh masyaranat juga ikut melakukan imbauan. Seperti kalau ada pesta pernikahan itu sebaiknya ditunda dulu," kata Busyo Karim.
Tidak hanya itu di kawasan perdesaan Kabupaten Sumenep juga diterapkan desa siaga covid-19. Masker dan semacamnya juga produksi sendiri oleh warga sebagai sarana pencegahan penyebaran virus.
"Bilik-bilik sterilisasi juga didirikan di berbagai wilayah di Sumenep. Bahkan di Kangean juga sudah disiapkan," katanya.
Sejauh ini di Kabupaten Sumenep tercatat ada sebanyak 123 orang ODP. Dikatakan Busyro di Sumenep ada sebanyak 82 orang yang diisolasi secara mandiri atau karantina mandiri.
"Sudah ada 82 orang yang diisolasi. Biasanya ada yang menolak saat awal akan dikarantina. Tapi setelah dibujuk dan diberi pengertian akhirnya mau. Intinya peran tokoh desa," tegasnya.
baca juga: Lab Uji Sampel Covid-19 Riau Beroperasi 15 April
Mendengar penjelasan dari dua kepala daerah tersebut Gubernur Khofifah kembali memberikan semangat dan juga motiviasi pada pemerintah daerah setempat agar terus berjuang tak kenal lelah mencegah penyebaran covid-19.
"Terus semangat menjaga daerah kita agar tidak terjadi penyebaran virus. Dan tak henti mari kita terus sosialisasikan ke masyarakat untuk stay at home untuk memproteksi diri sendiri maupun orang lain," kata Gubernur Khofifah.(Ol-3)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Munculnya kembali covid-19 tentu perlu diantisipasi. Karena itu, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memitigasi penyebaran covid-19, terutama pada sektor pariwisata.
Saat ini, kelima pasien tersebut hanya bergejala ringan. Mereka sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Bupati memastikan terpaparnya warga tersebut saat yang bersangkutan berada di luar daerah.
Galeri menjadi catatan sekaligus spirit agar warga Jabar tak gentar, namun tetap waspada menghindari penularan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved