Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Seorang warga asal Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terindikasi positif covid-19 berdasarkan hasil rapid test. Pasien berjenis kelamin perempuan tersebut kabarnya 'kabur' dari RS Kanker Dharmais, Jakarta, setelah dijemput paksa keluarganya. Saat ini pasien diisolasi di RSUD Sayang Cianjur.
Juru Bicara Satgas Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, mengatakan pihaknya mendapat konfirmasi dari RS Kanker Dharmais bahwa ada pasien dari Cianjur yang minta pulang secara paksa pada Rabu (1/4).
"Berdasarkan informasi, pasien tersebut sudah cukup lama menderita sakit. Sakitnya kronis. Kami bergerak cepat menindaklanjuti. Namun, pada Rabu sekitar pukul 5 sore, pasien ini dikabarkan sudah sampai di rumahnya (di Kecamatan Sukaresmi)," ungkap Yusman di Alun-alun Cianjur, Kamis (2/4).
Harusnya, imbuh Yusman, pasien tidak boleh (pulang). "Kalau mau pulang, mestinya koordinasi dulu dengan kami. Apalagi pasien tersebut terindikasi positif covid-19 dari hasil rapid test. Bahkan pasien sudah menjalani tes sampel swab selama hampir 10 hari dirawat di RS Kanker Dharmais," ujar Yusman.
Oleh karena itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas Sukaresmi, Kapolres Cianjur, dan Dandim 0608 untuk menjemput pasien. Selanjutnya pasien dirujuk ke RSUD Sayang Cianjur.
"Sebetulnya bisa saja diisolasi di rumah. Namun, dari keterangan pihak keluarga, kondisinya lemah. Makanya kami khawatir, sehingga harus segera diisolasi khusus di RSUD Sayang," tutur Yusman yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Cianjur.
Baca juga: Abaikan Covid-19 Pejabat BUMD Cianjur Liburan ke EropaAbaikan Covid-19 Pejabat BUMD Cianjur Liburan ke Eropa
Akhirnya pasien dijemput. Proses penjemputan pun dilakukan petugas mengikuti protokol kesehatan, yakni menggunakan alat pelindung diri lengkap.
"Kami juga melacak kontak-kontaknya. Ada 6 orang, termasuk sopir ambulans yang membawa pasien dari RS Dharmais ke Cianjur," kata Yusman.
Yusman mengaku akan terus berkoordinasi dengan RS Dharmais untuk mengawal hasil tes swab pasien. Dia juga sudah berkoordinasi dengan tim medis RSUD Sayang Cianjur agar melakukan tes swab juga terhadap pasien bersangkutan.
"Akhirnya, pasien sudah berada di RSUD Sayang Cianjur sejak malam tadi," imbuhnya.
Hingga Rabu (1/4), ada 291 orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Cianjur dan 13 orang pasien dalam pengawasan (PDP). "Sekarang yang PDP tinggal tersisa 6 orang. Untuk data jumlah hari ini (Kamis), kami belum merekapnya," pungkas Yusman. (OL-14)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Timsus itu bertugas melakukan pengecekan keluar dan masuknya Harun Masiku ke Indonesia.
Juru bicara Satgas Covid-19 kota Sorong, Rudy Laku mengatakan ada 23 nakes yang positif covid-19, tapu rumah sakit dan puskesmas tetap beroperasi
Sejak 23 Maret hingga hari ini (16/7) pasien yang terdaftar menjalani perawatan covid-19 di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran tercatat 6.749 orang.
PEMERINTAH Kota Malang, Jawa Timur, mengungkapkan terus bertambahnya kasus virus korona baru (covid-19) di wilayahnya, akibat kontak erat dengan pasien dalam pengawasan (PDP).
"Awal PDP ternyata setelah hasil tes swab keluar dari Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand, negatif covid-19,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved