Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Waspadai Korona, Pemprov Sumsel Siagakan Empat RS Rujukan

Dwi Apriani
04/3/2020 17:42
Waspadai Korona, Pemprov Sumsel Siagakan Empat RS Rujukan
Sejumlah petugas membersihkan lantai RSUD Aloei Saboe, Kota Gorontalo, yang menjadi rumah sakit rujukan bagi pasien kasus korona.(Antara/Adiwinata Solihin)

PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Sumatra Selatan meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah virus korona (COVID-19). Empat rumah sakit yang tersebar di sejumlah wilayah, dijadikan rumah sakit rujukan untuk menangani pasien terindikasi korona.

Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Sumatra Selatan, Lesty Nuraini, mengatakan empat rumah sakit yang disiagakan, yaitu Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Rumah Sakit Umum (RSU) Kabupaten Lahat, RSU Kota Lubuk Linggau dan RSU Kayu Agung.

"Empat rumah sakit ini kami siagakan sebagai rumah sakit rujukan, dan RSMH menjadi rujukan utama," jelas Lesty, Rabu (4/3).

Untuk kelengkapan sarana pendukung di setiap rumah sakit rujukan, sudah dilengkapi dengan peralatan canggih dan ruang isolasi khusus. "Di RSMH Palembang terdapat dua ruangan isolasi, karena menjadi rumah sakit rujukan utama," tambahnya.

Selain beberapa rumah sakit tersebut, ada rumah sakit regional rujukan, yakni RSUD Ibnu Sutowo. Kemudian, juga disiapkan RSUD Siti Fatimah.

Baca juga: Pemerintah Tambah Jumlah Rumah Sakit Rujukan Virus Korona

"Semakin banyak, semakin baik. Takutnya orang kena di kabupaten, selama perjalanan dikhawatiran menyebarkan virus ini," ujar Lesty.

Bersama instansi terkait, pihaknya juga memperketat pengawasan di pintu masuk Kota Palembang, seperti di area Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II.

"Selama ini kita hanya memasang thermal scanner di jalur kedatangan
internasional Bandara SMB II. Namun, setelah mendengar informasi terbaru, thermal scanner juga kita pasang di jalur kedatangan dosmetik," jelasnya.

Gubernur Sumatra Selatan, Herman Deru, diketahui sudah mengeluarkan
intruksi kepada Bupati dan Wali Kota untuk mengantisipasi penyebaran virus korona. Pemimpin daerah juga diminta mensosialisasikan informasi terkait virus korona dan cara pencegahannya.

Selain itu, penting mengawasi peredaran kabar bohong (hoaks) di media sosial, untuk menjaga ketentaraman masyarakat. "Melaporkan segera dalam waktu 24 jam secara berjenjang, bila diketahui ada yang diduga terindikasi virus korona," tutupnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya