Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Perburuan Disetop, Buaya Berkalung Ban Muncul di Toko Roti

Mitha Meinansi
20/2/2020 20:33
Perburuan Disetop, Buaya Berkalung Ban Muncul di Toko Roti
Buaya berkalung ban muncul di toko roti(MI/Mitha Meinansi)

OPERASI perburuan buaya berkalung ban di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, dihentikan sementara oleh balai konservasi sumber daya alam (BKSDA) Sulawesi Tengah.

Saat ini, buaya berkalung ban motor bekas itu dibiarkan untuk melakukan pemulihan, setelah lebih dari seminggu menjadi perburuan
Satgas Penanganan Satwa BKSDA Sulteng untuk diselamatkan.

Sosok buaya berkalung ban menjadi inspirasi bagi seorang pemilik toko roti Master Bakery, di Kelurahan Tondo, Jalan Trans Sulawesi, Kota Palu, bernama Abraham,58. Ia membuat roti buaya berkalung ban yang dijual di toko rotinya, dan kemudian menjadi perburuan warga di Kota Palu.

Roti buaya berkalung ban ukuran kecil dijual seharga Rp7 ribu per satu bungkus, sedangkan untuk roti buaya berkalung ban dengan ukuran besar dijual seharga Rp80 ribu. Roti berbahan tepung, telur, gula dan coklat itu tentu saja bisa dijadikan ole-ole dari Kota Palu, tetapi hanya mampu bertahan hingga empat hari.

Abraham kemudian membuat dua roti buaya dengan kalung ban dilehernya berukuran panjang 60 sentimeter. Satu di pajang di toko
rotinya, sedangkan satunya lagi dibawa ke warung kopi, tempat biasa ia minum kopi, dan dimakan ramai-ramai bersama teman-temannya.

"Sudah lama saya buat roti dengan karakter buaya. Tetapi untuk roti buaya berkalung ban baru beberapa hari ini," kata Abraham, Kamis (20/2).

Roti buaya berkalung ban pun semakin menjadi incaran konsumen. Menurut Abraham, saat ini dia banyak menerima pesanan roti buaya berkalung ban. Toko Rotinya menjadi ramai dikunjungi warga untuk mencari roti buaya berkalung ban.

Buaya berkalung ban berhasil menyita perhatian warga. Tidak hanya di Kota Palu dan sekitarnya, tetapi sudah menyebar ke provinsi tetangga.Bahkan hingga mancanegara. Terbukti dengan datangnya pakar reptil ternama asal Australia, Mattew Nicholas Wright, ke Kota Palu untuk ikut serta membebaskan jeratan ban motor dari leher buaya muara tersebut. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya