Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
ARCA ganesha terbesar yang ditemukan di Situs Dieng, tepatnya di Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, terbilang unik karena mengenakan jarik motif bulat-bulat. Hal ini yang membedakan dari arca ganesha lainnya.
"Kalau saya melihat ini juga sebetulnya rata-rata konsep ganesha hampir sama, cuma variasinya saja yang mungkin agak berbeda. Karena kalau di sini menggunakan jarik yang ada motif hiasnya. Rata-rata kan jarang, biasanya polos. Tapi ini ada motif-motif detailnya. Motif bulat-bulat," kata Kepala Unit Candi Dieng Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng Eri Budiarto, Selasa (7/1).
Hanya saja, pihaknya masih belum bisa mendeskripsikan arca lebih lanjut karena data yang ditemukan belum lengkap. Ia masih menunggu bagian kepala, tangan dan belalai yang terpisah untuk ditemukan. Bagian kepala amat penting untuk menjelaskan secara detail perihal temuan arca ganesha.
"Kadang kan yang membedakan itu kepala. Seperti matanya, rambutnya dan lain-lain, yang penting di kepalanya. Tapi ini yang agak spesifik selain ukuran arca besar baru pertama ada di Dieng dan jariknya ada motif hias, tidak hanya polos seperti arca ganesha lain," ungkapnya.
Baca juga: Arca Ganesha Terbesar di Desa Dieng Wetan Diangkat
Sebelumnya, arca Ganesha dari batu andesit itu ditemukan petani saat sedang mencangkul di ladang pada kedalaman 50 sentimeter, akhir Desember lalu. Arca dengan tinggi 140 sentimeter dan lebar 120 sentimeter ditemukan dengan kondisi tidak berlengan dan tanpa kepala. Saat ditemukan, posisi arca dalam keadaan roboh.
Ukuran besar arca ini baru pertama kali ditemukan di kawasan Dieng. Sebelumnya, di tempat lain sudah ada yang ukurannya lebih besar. Seperti arca ganesha di kawasan Ratu Boko, tepatnya dekat Candi Ijo, ukuran arca ganeshanya lima kali lipat lebih besar dari arca yang baru ditemukan di Dieng ini. Pun arca ganesha di daerah Boyolali, ukurannya lebih besar dari arca ini.
"Sebelumnya, temuan arca ganesha di Dieng ukurannya kecil-kecil, sekitar 80-90an cm tingginya. Ini yang terbesar," pungkasnya.(OL-5)
PELESTARIAN dan pemanfaatan situs purbakala harus terus dilakukan. Salah satunya untuk mendukung upaya mewujudkan ketersediaan sarana pendidikan yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Pemanfaatan situs arkeologi harus benar-benar mengacu pada kelestarian situs tersebut. Jangan kemudian ada kegiatan di luar kemanfaatan dibiarkan.
cagar budaya harus sudah ditetapkan oleh pemerintah daerah, maka berlaku hukum pidana bagi siapa pun yang berusaha mengubah atau menggantinya
Iwan berharap turnya di 25 kota ini dapat membawa pesan dan inspirasi perdamaian. Hal itu mengingat perang di berbagai belahan dunia semakin mengkhawatirkan.
TIM EKSKAVASI Situs Keputren Kawasan Cagar Budaya (KCB) Kerto - Pleret di Kapanewon Pleret, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan artefak fragmen gerabah yang diduga wadah air terbuka.
Destinasi wisata sejarah situs kebudayan Megalitikum di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Kemunculan embun upas tahun ini terjadi lebih awal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yang umumnya berlangsung pada puncak musim kemarau, antara Mei hingga Agustus.
Dataran Tinggi Dieng diusulkan menjadi Taman Bumi Nasional.
KAWASAN wisata di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah, didorong untuk menjadi destinasi wisata ramah muslim.
SEKITAR 6 ribu wisatawan telah datang ke perhelatan tahunan Dieng Culture Festival (DCF) di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng).
Sekitar 6 ribu wisatawan telah datang ke perhelatan tahunan Dieng Culture Festival (DCF) di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng).
Peningkatan pelayanan publik melalui penyebaran informasi yang informatif saat ini dapat dilaksanakan dengan meningkatkan inovasi dan juga berkolaborasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved