Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SEDIKITNYA 200 jemaat Katolik di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, tidak bisa merayakan Natal di rumah ibadah sementara atau pastoral yang mereka miliki.
Pasalnya, warga Kelurahan Caile, Kecamatan Ujung Bulu, tiba-tiba tidak memberikan persetujuan untuk ibadah. Dan itu dibenarkan Ketua Panitia Natal Jemaat Katolik Bulukumba, Antony Chusmond, saat dimintai konfirmasi, Selasa (24/12).
"Beberapa hari lalu, sebelum rangkaian ibadah Natal digelar, ada isu soal pembubaran paksa oleh sekelompok orang," aku Antony yang akhirnya memilih mengikuti misa Natal di Kota Makassar.
Meski demikian, ungkap Antony, Pemerintah Kabupaten Bulukumba, dalam hal ini Wakil Bupati Bulukumba Tommy Satria, sebenarnya sudah bergerak cepat, mengumpulkan berbagai pihak, termasuk panitia Natal jemaat Katolik di Ruang Rapat Wakil Bupati Bulukumba, Senin (23/12) kemarin.
Baca juga: Jelang Malam Natal, Polisi Sterilisisasi Gereja
"Hasil pertemuannya, Pemkab menyiapkan dua opsi tempat dengan alasan keamanan, yaitu Ruang Pola Kantor Bupati Bulukumba dan Gedung PKK Kabupaten Bulukumba untuk digunakan jemaat Katolik melakukan ibadah misa Natal," ungkap Antony.
Persoalannya lanjut Antony, panitia sebenarnya sudah mengantongi rekomendasi dari Bupati Bulukumba soal perayaan Natal bersama di Rumah Pastoral di Jalam Wahidin Sudirohusodo. Bahkan sudah didekorasi sedemikian rupa untuk menyambut Natal.
"Karena tidak mungkin dipindah secara mendadak, panitia akhirnya memutuskan tidak ada perayaan Natal bersama tahun ini," tegas Antony, sekaligus menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang memberi opsi pindah tempat ibadah.
Selain Antony, jemaat lain bernama Chris memilih misa Natal di kabupaten tetangga mereka seperti Bantaeng dan Sinjai. (OL-1)
Pemerintah harus mengambil sikap tegas untuk mencegah kasus intoleransi terjadi di kemudian hari.
negara gagal memberikan perlindungan terhadap kebebasan beragama menyusul adanya peristiwa persekusi dan intoleransi Kampung Tangkil, Kecamatan Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat
Bupati Sukabumi, Asep Japar, mengaku prihatin terjadinya insiden di Kecamatan Cidahu, pekan lalu. Peristiwa tersebut mendapat perhatian berbagai elemen sehingga menjadi isu nasional.
ANGGOTA Komisi III DPR RI, Sarifudin Sudding mengatakan kasus intoleransi di Sukabumi disebut sebagai hal yang tidak seharusnya terjadi.
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi dinilai gagal mencegah adanya kasus intoleransi, salah satunya ialah pembubaran retreat pelajar Kristen di Sukabumi.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
Perayaan Natal tahun ini diharapkan dapat menjadi ajang silaturahmi dan bisa membangkitkan semangat soliditas advokat PERADI-SAI.
Natal tahun ini bukan sekadar perayaan spiritual, melainkan juga momentum untuk mengukuhkan nilai-nilai persatuan dan toleransi di dalam keberagaman bangsa.
Antonius mengingatkan para umat untuk senantiasa menebarkan kasih kepada sesama dengan didasari oleh bela rasa pada mereka yang rentan.
MENTERI Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar mengatakan pentingnya setap masyaratakat untuk dekat dengan ajaran agamanya. Pesan itu disampaikan dalam perayaan Natal Nasional 2024
SEBANYAK 11.000 jemaat hadir dalam puncak perayaan natal nasional 2024. Adapun tema yang diusung tahun ini adalah Marilah sekarang kita pergi ke Bethlehem.
Sebanyak 15 ribu peserta diperkirakan akan memenuhi GBK untuk mengikuti perayaan Natal Nasional besok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved