Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Dugaan Nepotisme, Perekrutan Panswacam Blora Diprotes

Akhmad Safuan
23/12/2019 13:26
Dugaan Nepotisme, Perekrutan Panswacam Blora Diprotes
Para pendemo yang protes terhadap pemilihan petugas Panwascam Blora yang diduga diwarnai nepotisme.(MI/Akhmad Safuan )

RATUSAN warga Blora yang tergabung dalam Solidaritas untuk Pilkada Berkualitas melakukan protes kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Blora karena tidak transparan dalam perekrutan Panitia Pengawas Kecamatan (Pabwascam) dan mengandung praktek nepotisme. Panwas terpilih adalah kerabat komisioner Bawaslu, juga pegawai pemerintahan desa di 16 kecamatan di Blora, sehingga dipandang tidak layak untuk mengawal jalannya Pilkada serentak 2020 mendatang.

"Kita protes dan minta agar pemilihan dan perekrutan Panwascam diulang. Kita menilai tidak layak karena tidak didasari profesional dan tidak kredibel serta membahayakan demokrasi," kata Koordinator Aksi Herman W Raharja.

Publik di Blora, demikian Herman, menilai hasil perekrutan Panwascam tidak memenuhi persyaratan. Karena selain kerabat komisioner Bawaslu juga menjabat sebagai anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

"Bahkan ada anggota BPD terpilih yang mundur karena menyadari posisinya," tambahnya.

Bahkan tidak sedikit nama Panwascam yang terpilih diduga lolos seleksi Panwascam karena titipan ormas tertentu. Hal ini semakin menguatkan dugaan adanya kolusi di tubuh institusi pengawas pemilu tersebut. Ketua Bawaslu Blora Lulus Mariyonan mengatakan proses seleksi tersebut telah berjalan ketat. Para Panwascam terpilih telah menjalani proses seleksi dan lolos karena kemampuan dan rekam jejaknya.

"Mereka yang terpilih sudah melalui pendalaman visi-misi, motivasi calon anggota Panwas Kecamatan," ujar Lulus.

Selain itu, lanjut Lulus Mariyonan mereka juga lulus berdasarkan penilaian tentang pengetahuan penyelenggaraan dan pengawasan pemilihan, pengetahuan tentang muatan lokal dan klarifikasi terhadap rekam jejak serta tanggapan masyarakat.

baca juga: Banyuwangi Sukses Kembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat

Kepala Inspektorat Kabupaten Blora, Kunto Aji  menyayangkan perekrutan Panwascam yang tidak transparan, bahkan melanggar sejumlah regulasi yang ada.

"Seleksi Panwascam ini patut diduga tidak sesuai regulasi," imbuhnya saat hadir dalam audiensi antara Aksi Solidaritas untuk Pilkada Berkualitas dengan DPRD Kabupaten Blora. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya