Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
SEORANG anak di Klaten, Jawa Tengah, ditangkap polisi karena menganiaya ayah kandungnya hingga meninggal dunia. Tersangka pelaku, Johan Okiyanto (JO), 29, tega menganiaya ayahnya sendiri, Girno, 55, lantaran kesal sering dimarahi. Mayat korban penganiayaan, Girno, warga Dukuh Kemadohan, Desa Ngalas, Klaten Selatan, diketahui warga setelah tercium bau busuk menyengat dari dalam rumah korban, Kamis (5/12/2019). Penemuan mayat itu dilaporkan ke aparat kepolisian.
Atas laporan penemuan jenazah tersebut, tim Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Klaten langsung meluncur ke tempat kejadian perkara. Untuk penyelidikan jenazah korban diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta.
Wakil Kapolres Klaten, Moch Kompol Zulfikar Iskandar, dalam keterangannya kepada wartawan di Mapolres, Senin (9/12/2019), mengungkapkan bahwa korban dipukul pelaku dua kali di bagian pelipis hingga tersungkur di lantai dan meninggal.
"Mengetahui korban meninggal, JO kemudian memindahkan jenazah ayahnya ke tempat tidur dan langsung pergi. Pelaku ditangkap Jumat (6/12), saat tersangka pelaku pulang ke rumah sehari setelah penemuan jenazah ayahnya," kata Zulfikar.
baca juga: Anak Kuli Angkut Raih Cumlaude
Dalam kesempatan tersebut, Kasatreskrim AK Andryansyah Rithas Hasibuan mengungkapkan, JO melampiaskan kekesalannya dengan memukul ayah kandungnya hingga meninggal itu lantaran sering dimarahi korban.JO ditangkap tanpa perlawanan saat pulang di rumahnya, Desa Kemadohan, Klaten Selatan. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka langsung dijebloskan di sel tahanan Polres Klaten, guna pemeriksaan intensif kasus pembunuhan tersebut.
Pelaku, menurut Wakapolres Zulfikar Iskandar, dijerat Pasal 44 ayat (3) tentang KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. (OL-3)
Pemerintahan Donald Trump merilis ratusan ribu dokumen terkait pembunuhan Martin Luther King Jr. demi transparansi sejarah.
Berikut sejumlah fakta dari hasil penyidikan dan keterangan polisi.terkait pembunuhan sadis terhadap seorang perempuan muda berinisial APSD, 22, di Cisauk, Kabupaten Tangerang,
Peristiwa ini bermula pada pukul 23.40 WIB saat tim opsnal mendapat laporan adanya korban yang ditemukan dalam kondisi tergeletak dan penuh darah di trotoar
Korban ditemukan tak bernyawa di dasar kolam renang.
Korban lebih dulu memukul dan menendang hingga pelaku terjatuh, namun saat itu pelaku sudah menggenggam pisau.
PENYEBAB tewasnya diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berinisial ADP, 39, dengan kondisi kepala terlilit lakban di kamar kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, masih terus diselidiki.
Anak akan mengalami kesulitan dalam meregulasi emosi dan merasa putus asa karena dari stigma negatif dari lingkungannya.
Anak yang kurang mendapat nilai dari keluarga juga memengaruhi mereka dalam meregulasi emosinya saat menghadapi keinginan yang belum terpenuhi.
KETUA DPRD DKI Jakarta Khoirudin mendorong pemerintah provinsi agar memperketat keamanan di seluruh taman yang beroperasi 24 jam.
Gutomo Edi Saputra bertanggungjawab atas kematian Anggi Anggara dalam sebuah pertengkaran di Pasar Angso Duo, Kota Jambi. Ia mengabisi lawannya dengan sebilah pisau pemotong pempek
RUMAH produksi Falcon Pictures kembali menghadirkan film terbaru bergenre thriller misteri berjudul Dendam Malam Kelam. Disutradarai oleh Danial Rifki,
KEPALA Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, mengakui tidak semua wisatawan asing yang datang ke Bali bisa berperilaku dengan baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved