Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tokopedia Akselerasi Pemerataan Ekonomi Daerah

Denny Susanto
09/12/2019 19:25
Tokopedia Akselerasi Pemerataan Ekonomi Daerah
Tokopedia menghadirkan inisiatif lokal seperti Tokopedia Center, Mitra Tokopedia, dan Tokopedia Corner di Surabaya, Jatim, Senin (9/12).(MI/Denny S)

TOKOPEDIA terus bertransformasi menjadi super ecosystem, mengakselerasi pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia. Selama lebih dari 10 tahun, dampak pemerataan ekonomi digital sudah bisa dirasakan langsung oleh masyarakat dari Sabang sampai Merauke.

Riset yang dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) di 2018-2019 membuktikan bahwa Tokopedia telah memberikan pengaruh besar untuk perekonomian Indonesia.

Selama 2018 lalu, Gross Merchandise Value (GMV) Tokopedia telah berhasil menembus angka Rp73 triliun. Nilai ini diperkirakan naik menjadi Rp222 triliun pada 2019 atau setara dengan 1,5% perekonomian Indonesia.

Pengaruh Tokopedia juga dirasakan di hampir seluruh wilayah Indonesia, salah satunya di Jawa Timur. Pada 2018, Tokopedia telah berhasil berkontribusi terhadap GDP Jawa Timur sebesar Rp9,068 triliun dan diprediksi meningkat di tahun ini menjadi Rp25 triliun.

Selain itu, Tokopedia turut berkontribusi terhadap total pendapatan rumah tangga Jawa Timur di 2018 yaitu sebesar Rp3,458 triliun dan 2019 diprediksi meningkat menjadi Rp9,605 triliun.

External Communications Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, mengungkapkan komitmen pihaknya menggerakkan perekonomian dalam negeri.

"Kami selalu berusaha relevan dengan kebutuhan masyarakat melalui berbagai inisiatif di tingkat lokal demi mempermudah masyarakat Indonesia. Di Jawa Timur, khususnya di Surabaya, Tokopedia menghadirkan beberapa inisiatif lokal seperti Tokopedia Center, Mitra Tokopedia, dan Tokopedia Corner," ujar Ekhel dalam keterangannya, Senin (9/12).

Pengaruh Tokopedia terhadap perekonomian Indonesia juga tidak terlepas dari jumlah lapangan kerja yang berhasil diciptakan.

Berdasarkan riset LPEM FEB UI, selama 2018-2019, Tokopedia telah berhasil menciptakan 857 ribu lapangan kerja baru, dari penjual aktif Tokopedia yang berada di Aceh sampai Papua. Jumlah ini setara dengan 10,3% dari total lapangan pekerjaan baru untuk Indonesia pada tahun 2018. Sebanyak 309 ribu di antaranya bahkan menjadikan Tokopedia sebagai sumber penghasilan utama.


Baca juga: Perlu Upaya Serius untuk Tekan Korupsi


Persebaran lapangan kerja tersebut meliputi beberapa wilayah Indonesia, seperti DKI Jakarta (207.117 lapangan kerja), Jawa Barat (172.348 lapangan kerja), Jawa Timur (112.488 lapangan kerja), Sumatra Utara (21.746 lapangan kerja), Bali (25.699 lapangan kerja), Sulawesi Selatan (7.194 lapangan kerja), Nusa Tenggara Barat (3.001 lapangan kerja), dan sebagainya.

Bersama lebih dari 6,8 juta masyarakat yang menjual lebih dari 200 juta jenis produk terdaftar dengan harga transparan, Tokopedia telah menjangkau 97% kecamatan di Indonesia. Adapun 86,5% di antara jutaan penjual ini merupakan pebisnis baru, 38,6%-nya kreator lokal.

Di wilayah Jatim, jumlah penjual Tokopedia mengalami peningkatan sebanyak 66% dari 2018 hingga 2019. Tingkat penjualan dari Jatim ke luar provinsi pun mencapai 32,42%.

Tokopedia, lewat berbagai inisiatif, senantiasa berupaya membantu kreator lokal untuk mendapat panggung lebih luas dan menjadi merek masa depan Indonesia, salah satunya Erick Budiman Soetanto, pemilik tokopedia.com/rattancious, yang berfokus pada industri kerajinan rotan di Surabaya.

"Perkembangan teknologi mempermudah kehidupan masyarakat, termasuk kami sebagai pegiat UMKM di Surabaya, untuk dapat menciptakan peluang melalui platform teknologi seperti Tokopedia. Kini, usaha saya dapat menjangkau masyarakat dari Sabang sampai Merauke cukup melalui genggaman tangan," ungkap Erick.

Lewat Tokopedia, Erick sudah menjual lebih dari 8,5 ribu produk. Secara keseluruhan, omzet per bulannya saat ini bisa mencapai Rp30 juta hingga Rp40 juta. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya