Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
KEBERADAAN jembatan Sungai Puting di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan diharapkan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat. Jembatan penghubung antara Kabupaten Barito Kuala dan Tapin yang dibangun pihak swasta PT Antang Gunung Meratus ini menelan biaya sebesar Rp70 miliar.
Jembatan Sungai Puting membentang di atas Sungai Puting dibangun dengan dana CSR perusahaan tambang batu bara PT Antang Gunung Meratus ini mulai dibuka untuk umum sejak awal November 2019 lalu. Jembatan ini dijadwalkan akan diresmikan langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam waktu dekat.
Camat Candi Laras Utara, Parianata, Senin (2/12), mengatakan, keberadaan jembatan ini sangat penting bagi kelancaran transportasi dan peningkatan ekonomi masyarakat tidak hanya masyarakat di wilayahnya tetapi juga masyarakat Kalsel.
"Masyarakat begitu antusias dengan kehadiran jembatan ini bahkan mendesak segera dibuka untuk umum tanpa menunggu jadwal peresmian yang masih disusun pemerintah daerah," katanya.
Hal ini disebabkan selama ini wilayah Kecamatan Candi Laras Utara yang berada di bagian ujung Kabupaten Tapin menghadapi kendala akses jalan dan jembatan. Untuk jalur transportasi dari arah Rumpiang Kabupaten Barito Kuala menuju Margasari Kabupaten Tapin masyarakat harus antre menggunakan kapal ferry penyeberangan melintasi Sungai Negara.
Kepala Dinas PUPR Kalsel, Roy Rizali Anwar, menyambut baik pembangunan jembatan oleh pihak swasta yang merupakan bukti kontribusi perusahaan terhadap pembangunan daerah dan masyarakat sekitar.
"Dengan terbangunnya jembatan ini tentu bisa mempercepat jarak tempuh dan juga mempermudah warga yang beraktivitas, serta manfaat bagi ekonomi masyarakat," tuturnya.
Baca juga: Bupati Idza Giring Duta Besar Nikmati Alam Brebes
Budi Karya, Eksternal Relation PT Antang Gunung Meratus, ditemui di sela-sela kegiatan Peringatan Hari Jadi Kabupaten Tapin kemarin mengatakan jembatan Sungai Puting yang menjadi penghubung antara Kabupaten Tapin dengan Barito Kuala ini dibangun dengan dana CSR perusahaan senilai Rp70 miliar.
Perusahaan tambang ini beroperasi di dua kabupaten yaitu Tapin dan Hulu Sungai Selatan. Jembatan Sungai Puting mempunyai panjang 60 meter dengan lebar 8 meter. Sedangkan panjang total jalan penghubung dan jembatan berkontruksi baja ini sepanjang lebih kurang 500 meter.
Adapun beberapa program CSR perusahaan yang sudah berjalan antara lain di Kabupaten Tapin berupa pembangunan Tugu Bundaran Tamasa, Jembatan Sungai Puting, kawasan konservasi dan Ekowisata Bekantan serta berbagai program CSR lainnya di bidang Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, dan Lingkungan.
Sedangkan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan program CSR yang dilaksanakan meliputi bantuan Bus Sekolah, pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) serta program CSR bidang Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi dan Lingkungan. (OL-03)
Dalam rangkaian Summer Bazaar Party, pengunjung disuguhkan dengan berbagai aktivitas seru, mulai dari tenant makanan dan minuman gratis, hingga aktivitas olahraga.
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemajuan sumber daya manusia (SDM) nasional.
Pupuk Kaltim membantu merancang model pertanian modern di Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Program MMSGI dinilai mendorong kemandirian ekonomi masyarakat adat Dayak Kenyah, di Desa Lung Anai Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Penghargaan ini diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility, dengan fokus pada pencapaian ESG perusahaan dalam kerangka SDGs PBB.
Pupuk Kaltim perkuat program TJSL untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved