Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Pertama akan Dibangun di NTT

Palce Amalo
01/12/2019 14:11
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Pertama akan Dibangun di NTT
Pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di Kabupaten Sidrap, Sulsel. PLTB serupa akan dibangun pertama kali di NTT(Antara)

PT PLN (Persero) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) pertama di Nusa Tenggara Timur berkapasitas 20 Megawatt (Mw). PLTB yang siap dibangun di Desa Oelbubuk, Kecalamatan Molo Tengah, Timor  Tengah Selatan itu merupakan PLTB pertama di Pulau Timor. Sesuai data Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) NTT, potensi PLTB di daerah itu mencapai 10.188 Mw. Namun kapasitas terpasang baru mencapai 3,1 Mw atau 0,03%.

Pelaksana Tugas Komisaris Utama PT PLN (Persero) Ilya Avianti mengatakan pembangunan PLTB Oelbubuk sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019-2028 dengan sumber dana Independent Power Producer (IPP). Pembangkit ini direncanakan beroperasi pada tahun 2022 sebesar 10 Mw dan pada 2023 sebesar 10 Mw.

"PLTB Oelbubuk diharapkan akan memberikan manfaat kepada performa kapasitas sistem kelistrikan Timor. Sekaligus memberikan dampak sosial dan ekonomi yang positif untuk Timor Tengah Selatan," ujar Ilya Avianti dalam keterangan resmi diterima Media Indonesia, Minggu (1/12/2019).

Dia menyebutkan PLTB Oelbubuk akan meningkatkan kapasitas sistem dan bauran energi sistem Timor. Selain itu mereduksi penggunaan bahan bakar minyak, dan mengurangi susut energi pada jaringan transmisi karena pada saat ini kebanyakan pusat-pusat pembangkit yang berada di bagian barat.

baca juga: Persoalan Netralitas ASN dan DPT Rawan Pada Pilkada 2020

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara Supangkat Iwan S memastikan NTT terus memanfaatkan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT). Sesuai data yang ada, pemerintah berharap penyediaan listrik dari pembangkit EBT di NTT mencapai 42,5% pada 2020 sekaligus mengurangi pemakaian bahan bakaar fosil. Pada 2015, pemakaian bahan bakar fosil di NTT mencapai 93,38% namun terus berkurang seiring peningkatkan pengunaan EBT. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya