Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
TIM gabungan dari Direktur Penindakan dan Pengejaran (Dakjar) Badan Narkotika Nasional (BNN), dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat bersama Direktorat IV Mabes Polri telah melakukan pengungkapan jaringan narkoba golongan I di sebuah rumah, Kampung Awilega, Kelurahan Gunung Gede, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Pengungkapan clandestine Lab Narkotika gol 1 jenis Carisoprodol merupakan jaringan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Kalimantan Selatan. Aparat telah menangkap 9 orang tersangka dengan barang bukti dari Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Cilacap.
Penggerebegan yang dilakukan sejak Selasa (26/11), tim gabungan berhasil mengamankan barang bukti yang ditemukan di dalam rumah, yakni obat berjenis PCC siap edar, PCC siap cetak, bahan pembuat baku obat, 7 alat mesin cetakan obat berlogo, 1 oven (pemanas) dan empat unit kendaraan yakni Luxio nopol R 9285 LD, Grandmax B 9180 VCB, CRV F 55 BM dan Mitsubishi Delica B 1466 FOU.
Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari mengatakan, produksi obat jenis Paracetamol, Caffeince, Carisoprodol (PCC) yang dilakukannya oleh 9 orang selama ini berlangsung cukup lama sehingga harganya cukup murah. Mereka memasarkan PCC ke seluruh Indonesia.
"Petugas juga telah melakukan penyitaan barang bukti obat PCC berjumlah 2 juta dan bahan baku yang masih tersisa. Bahan baku ini didapatkan dari Taiwan. Mereka berpura-pura membuka usaha pabrik sumpit, padahal memproduksi obat-obataan terlarang," kata Arman Depari kepada wartawan, Rabu (27/11/2019).
Arman mengatakan setiap hari mereka memproduksi 120 ribu tablet dan dikirimkan dari Purwokerto dan Cilacap menuju Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan.
baca juga: Museum Penanggulangan Terorisme Pertama di Dunia Ada di Bali
Adapun sembilan tersangka itu berinisial, MJP, 24, warga Binangun, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Kuwaras, Kabupaten Cilacap, THW, 39, warga Pasirmuncang, Kecamatan Purwokerto, Kabupaten Banyumas, SU, 36, warga Sukasari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, DPP, 26, warga Kecamatan Kroya, Cilacap, EC, 25, warga Desa Buntu, Kecamatan Kroya, Cilacap, YE, 27, warga Kecamatan Simpang, Kabupaten Cilacap, AM, 58, warga Arcamanik, Bandung, NJ, 26, warga Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, dan ST, 61, warga Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap. Kesembilan orang tersangka dijerat Undang-Undang Kesehatan dan UU Narkotikaundang pasal 114, 124, 132. (OL-3)
Di samping melakukan penindakan, Polri juga melakukan pencegahan. Jenderal Listyo menyebut pihaknya mengidentifikasi 325 kampung narkoba.
Anwar Hafid menegaskan bahwa Pemprov Sulawesi Tengah tidak tinggal diam menghadapi maraknya penyalahgunaan narkoba.
Penggerebekan dilakukan setelah polisi menerima laporan dari warga yang resah dengan aktivitas peredaran narkoba.
Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025 bukan sekadar seremoni tahunan.
BNN tidak hanya akan fokus pada pendekatan dan penindakan, tetapi juga pada pencegahan dan pemberdayaan.
Dari pengembangan kasus-kasus penyalahgunaan narkoba itu, ternyata jaringannya juga terkoneksi ke Banjarmasin hingga ke Surabaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved