Kekeringan Meluas, BPBD Klaten Intensifkan Pengedropan Air Bersih

Djoko Sardjono
01/11/2019 13:12
Kekeringan Meluas, BPBD Klaten Intensifkan Pengedropan Air Bersih
Warga Klaten mengantre untuk mendapatkan air bersih akibat kekeringan.(MI/Djoko Sardjono )

INTENSITAS  kegiatan pengedropan air bersih meningkat yang dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Jawa Tengah, untuk membantu daerah kekeringan akibat kemarau panjang tahun ini. Sementara, sebanyak 32 desa di sembilan kecamatan yang terdampak kemarau mengalami krisis air bersih. Untuk membantu daerah kekeringan, BPBD Klaten selama lima bulan ini telah menggelontorkan air total 692 tangki.

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sip Anwar, mengatakan intensitas pengederopan bantuan air kini ditingkatkan. Karena, jumlah desa yang kekeringan terus bertambah dari 24 desa menjadi 32 desa hingga akhir Oktober 2019.

"Untuk membantu warga 32 desa di sembilan kecamatan yang dilanda krisis air bersih itu. BPBD Klaten telah menyalurkan sebanyak 692 tangki atau hampir 3,5 juta liter," jelasnya kepada Media Indonesia, Jumat (1/11).

Menurut Sip Anwar, sebanyak 32 desa yang mengalami krisis air bersih itu tersebar di sembilan kecamatan, yaitu Kemalang, Jatinom, Bayat, Cawas, Karangdowo, Gantiwarno, Pedan, Karangnongko, Manisrenggo, dan Trucuk.

Kondisi dari sembilan kecamatan yang terdampak kemarau tahun ini, yang terparah di wilayah Kecamatan Kemalang, 6 desa di Karangdowo, 5 desa di Bayat, 11 desa di Jatinom, dan Karangnongko, 1 desa.

baca juga: UMP 2020 di Sulawesi Selatan Naik 8,51%

"Untuk kegiatan dropping air, BPBD Klaten mendapat anggaran Rp200 juta atau sebanyak 800 tangki. Hingga saat ini pengedropan air sudah mencapai 692 tangki. Mudah-mudahan bulan ini Klaten sudah diguyur hujan," pungkasnya. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya