Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Kemarau Panjang, Produksi Mente dan Kemiri Anjlok

Ferdinandus Rabu
27/10/2019 09:15
Kemarau Panjang, Produksi Mente dan Kemiri Anjlok
Produksi kemiri dan mete di Desa Lewoingu, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur menurun akibat kemarau panjang.(Antara )

KEMARAU panjang lebih dari 6 bulan di Kabupaten Flores Timur, NTT menyebabkan kekeringan dan mengancam hasil komoditas perkebunan di daerah ini. Terutama kemiri dan jambu mente.

Kepala Desa Lewoingu, Kecamatan Titehena, Lambertus Laga Wuyo Kumanireng, saat dikonfirmasi Minggu (27/10), mengakui kemarau saat ini sangat berdampak pada hasil kebun warga yang menurun produksinya. Khusus hasil komoditi jambu mente dan kemiri yang menjadi komoditi andalan di desa tersebut.

"Kekeringan saat ini memang sangat dirasakan warga saat ini. Khususnya bagi petani mente dan kemiri. Komoditi andalan di desa kami adalah mente dan kemiri. Kekeringan saat ini menyebabkan hasil produksi jambu mente dan kemiri menurun. Untuk hasil produksi jambu mente pada tahun lalu 20 ton, tahun ini hanya mampu menghasilkan 5 ton. Begitu juga untuk kemiri. Tahun lalu bisa menghasilkan sekitar 10 ton kemiri, tahun ini hanya sekitar 5 ton," kata Lambertus.

baca juga: Setelah NasDem, Alpeda Lanjut Minta Dukungan Gerindra

Kemarau panjang berdampak pada kekurangan air di Desa Lewoingu. Masyarakat membeli air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Sementara perkebunan kemiri dan jambu mente milik warga tidak tertolong karena kehabisan air. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya