Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
MESKI dikenal sebagai pribadi yang baik, Syahrial Alamsyah diketahui pernah berperilaku buruk setelah ditinggalkan istri pertamanya.
Dian Susanto, 48, teman semasa kecil Syahrial, menuturkan Syahrial menamatkan pendidikan menengah atas pada 1987 di SMA Negeri 3 Medan. Sebelumnya, ia bersekolah di SMP Negeri 9.
Setelah tamat SMA. ia berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Nusantara (SPMBN). Syahrial yang dipanggil Pal itu kemudian mampu meraih gelar kesarjanaan pada 1995.
Selain teman lama, Dian juga alumni SMP Negeri 9 dan SMA Negeri 3. Pria yang tinggal persis di depan rumah Syahrial dulu itu juga mengungkapkan, Syahrial pernah pernah mendekam di balik jeruji besi.
Itu terjadi pada pernikahan keduanya. Pihak keluarga dari istri keduanya yang disebut-sebut bernama Yuni, tidak setuju Yuni menikah dengan Syahrial. Karena itu, setelah mereka 'kawin lari' pihak keluarga Yuni melaporkan Syahrial ke polisi dan ia mendekam di sel Mapolrestabes Medan sekitar dua bulan.
"Kasus ditutup setelah pihak keluarga perempuam mencabut laporannya. Tidak sampai ke pengadilan," kata Dian, Kamis (10/10) sore.
Baca juga: Rumah Pelaku Penusukan Wiranto di Brebes Digeledah Polisi
Persoalan tersebut terjadi sekitar 15 tahun lalu. Seingat Dian, setelah keluar penjara Syahrial sehari-hari bersikap biasa saja. Kembali melanjutkan usahanya membuka penyewaan gim Playstation.
Syahrial juga pernah berperilaku gemar mabuk-mabukan. Itu berlangsung setelah Syahrial ditinggalkan istri pertamanya yamg bernama Neta. Usia pernikahan mereka tak lebih tiga bulan.
Dian yakin ketika itu Dian mengalami depresi karena ditinggal sang istri sehingga memilih mabuk-mabukan. Bahkan Dian yakin saat itu, 2000 awal, Syahrial pernah menggunakan narkoba.
"Saya paham lah, mana mabuk karena minum dengan mabuk karena narkoba," ujarnya.
Pada 1995, Syahrial yang juga anak veteran itu juga pernah menekuni pekerjaan sebagai sopir angkot. Namun pekerjaan itu dihentikannya sekitar lima tahun kemudian. Setelah itu, ia membuka usaha penyewaan permainan Playstation sampai sekitar 2008 dan kemudian menjalankan usaha dan pekerjaan lain secara serabutan.
Dari rekaman video yang beredar di tengah publik, Syahrial Alamsyah menjadi pelaku percobaan penikaman terhadap Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto di Alun-Alun Menes, Kabupaten Pandegelang, Banten, Kamis siang. (OL-1)
Titik peluncuran, jelasnya lagi, akan dipusatkan di Kecamatan Binjai Barat, Kelurahan Suka Maju, dengan nama koperasi percontohan KMP Sukamaju.
Kebijakan ini menjadi yang pertama di Indonesia dan diharapkan mampu mengurangi beban awal masyarakat saat membeli rumah.
INDONESIA Corruption Watch (ICW) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar penggeledahan terkait kasus korupsi dugaan korupsi proyek pembangunan jalan Sumut.
Budi mengaku belum bisa mempublikasikan berbagai lokasi yang menjadi tempat dilakukan penggeledahan, maupun hasil penggeledahan yang dimaksud.
Johanis menuturkan KPK telah menjalin nota kesepahaman bersama Pemerintahan Provinsi, Aceh, Riau, Sumatra Barat, Sumatera Utara, Jambi.
KPK melakukan dua operasi tangkap tangan (OTT) pengerjaan proyek berbeda di Sumatra Utara (Sumut). Hitungan kasar uang suap dalam perkara itu diduga menyentuh Rp46 miliar.
Kompensasi itu diberikan karena Wiranto dianggap se bagai korban dari tindak pidana terorisme
Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat memerintahkan Kemenkeu memberikan kompensasi Rp37 juta kepada mantan Menkopolhukam Wiranto sebagai korban terorisme
Binsar menjelaskan, ada tiga terdakwa dalam kasus itu yakni Samsudin alias Ending, Fitri Diana alias Fitri Adriana, dan Syahrial Alamsyah alias Abu Hara.
Tetapi, dia menegaskan akan tetap menjalankan tugas sebagai Menko Polhukam sampai pelantikan kabinet baru.
"Terus terang ya saya membolos dari RS untuk bertemu dengan keluarga besar Kemenko Polhukam dalam rangka melaksanakan silaturahim pengakhiran tugas."
Wiranto keluar dengan berjalan kaki dengan ditemani istrinya dan juga dokter kepresidenan yang merawat Wiranto, yakni Terawan. Ia juga bersalaman dengan Terawan sebelum memasuki mobil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved