Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
BADAN Pengkajian dan Penerapan Teknologi ikut mendukung pemadaman kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah dengan solusi teknologi. Selain operasi Teknologi Modifikasi Cuaca, juga ditawarkan solusi teknologi berupa inovasi Biopeat.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza, usai Ratas terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo di Provinsi Riau, Pekanbaru, Senin (16/9) mengatakan biopeat merupakan terobosan teknologi berupa pupuk hayati yang dapat dimanfaatkan pada lahan gambut tanpa dibakar.
"Inovasi Biopeat dapat meningkatkan pH lahan gambut sehingga dapat ditanami tanpa membakar lahan," jelas Hammam dalam keterangan resmi, Selasa (17/9).
Ia menjelaskan, lahan gambut tropis mengandung asam organik yang tinggi, dan memiliki unsur pH rendah. Dengan aplikasi pupuk hayati BioPeat ini, maka unsur pH dapat ditingkatkan.
"Aplikasi pupuk hayati BioPeat pada tanah gambut mampu meningkatkan pH tanah dari semula rata-rata pH 3,9 menjadi sekitar pH 5. Dengan meningkatnya pH tanah gambut, maka peluang mikroba penyubur tanah lainnya yang dapat bertahan hidup dilingkungan tanah gambut juga ikut meningkat, sehingga tanah gambut menjadi lebih subur," kata dia.
Produk BioPeat BPPT yang dikembangkan bersama PT Riau Sakti United Plantations (RSUP) rinci Hammam, telah teruji kemampuannya melalui serangkaian uji aplikasi. Selain memperbaiki kualitas hasil panen, BioPeat juga mampu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama.
"Sudah diujicoba dan terbukti dapat meningkatkan produktivitas tanaman jagung, nanas, dan meningkatkan kadar kemanisan buah naga," urainya.
Hammam mengharapkan, pemanfaaan teknologi produksi BioPeat yang telah dikembangkan BPPT dan dimanfaatkan oleh PT RSUP tersebut, dapat direplikasi pada lahan gambut di wilayah yang berpotensi terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan.
baca juga: Atasi Krisis Air, PDAM Flotim Siapkan Dana Cari Alternatif
"BPPT ingin petani untuk berhenti membakar lahan. Dengan adanya inovasi biopeat kami harap mampu menggantikan budaya membakar lahan," pungkasnya. (OL-3)
Kolaborasi antara IPB University dengan Kyoto University bertujuan meningkatkan peran masyarakat sebagai ujung tombak dalam penuntasan masalah gambut yang masih berkelindan di tanah air,
Kubah gambut merupakan sumber air yang sangat penting bagi kesehatan tanah di sekitarnya, terutama saat musim kemarau.
Buruknya perlakuan terhadap ekosistem gambut pun menyebabkan kerentanan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ikut meningkat.
Delegasi Hakim Lingkungan Hidup Tiongkok mengunjungi Indonesia, audensi terkait ekosistem gambut dan mangrove, upaya rehabilitasi dan penanganan hukum dalam kasus perusakan hutan.
Juru Kampanye Pantau Gambut Abil Salsabila memaparkan sejumlah temuan terkait kondisi gambut di Tanah Air.
Mulok tentang gambut ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan upaya pelestarian ekosistem gambut pada generasi muda melalui pembelajaran di sekolah menengah.
Dari uji kesiapan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) menjadi penyalur pupuk subsidi di wiilayah amatan, diperoleh hasil sebanyak 79,6% Gapoktan dinilai belum siap.
Pengadaan pupuk yang tidak lagi memerlukan banyak persetujuan dari pemerintah pusat maupun daerah. Dengan penyederhanaan regulasi, diharapkan produksi pertanian akan meningkat.
Acara Tebus Bersama dan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan penyerapan pupuk subsidi; memastikan kemudahan penebusan; dan menjaga agar harga pupuk sesuai dengan HET.
PEMKAB Lamongan, Jawa Timur, turut melaksanakan gerakan tanam padi serentak bersama 14 provinsi di Desa Tambakrigadung, Kecamatan Tikung, Lamongan, Rabu (23/4).
PT Pupuk Indonesia memastikan stok pupuk nasional menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 dalam kondisi aman sesuai ketentuan.
Dedi Mulyadi meminta masyarakat khususnya petani tidak khawatir terhadap ketersediaan pupuk
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved