Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PEMERINTAH Kabupaten Garut, Jawa Barat menetapkan status darurat kekeringan lahan pertanian dan perkebunan, setelah ribuan hektare produksi padi mengalami penurunan. Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, kekeringan yang terjadi di berbagai wilayahnya sekarang ini harus disikapi bersama agar tidak semakin meluas. Musim kemarau panjang pada tahun ini telah menyebabkan luas lahan 2.700 hektare di 42 kecamatan mengalami kekeringan. Dan banyak lahan pertanian gagal panen karena sawahnya kering.
"Informasinya sampai akhir Oktober ini masih kemarau dan perlu ada tindakan apalagi menyangkut air bagi masyarakat. Pada 2020, Pemkab Garut merencanakan penambahan sumber air untuk irigasi dengan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk membangun pipanisasi lahan pertanian," kaya Rudy Gunawan, Minggu (15/9).
Rudy mengungkapkan, Pemkab Garut berencana memanfaatkan 20 sumber air baru. Selama ini petani yang sebagian besar ada di Kecamatan Malangbong, Kecamatan Pendeuy, Kecamatan Banjarwangi dan Kecamatan Pakenjeng baru memanfaatkan lima sumber mata air besar.
"Kita akan memanfaatkan 20 sumber mata air baru untuk memenuhi kebutuhan air terutama warga maupun pertanian dengan menyiapkan pipanisasi. Kabupaten Garut memiliki potensi sumber air di sejumlah kecamatan terutama di daerah sekitar pegunungan yang sudah seharusnya bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.
baca juga: Sudah Setahun Pemenang Lomba Batik Belum Terima Hadiah
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Beni Yoga Gunasantika mengatakan, kekeringan yang terjadi di Garut menyebabkan lahan persawahan mengalami puso mencapai 2.971 hektare. Petani tidak bisa menanam padi secara maksimal karena karena kekurangan air. Total luas lahan pertanian di Kabupaten Garut seluas 42.663 hektare. Pada musim kemarau, hanya 7.020 hektare yang bisa ditanami sayuran. Sedangkan sisanya tidak bisa ditanami padi maupun sayuran karena kekurangan air. (OL-3)
BEBERAPA desa di kawasan lereng Gunung Merapi, di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini mengalami kekeringan
Pemantauan Media Indonesia, Kamis (31/7) hujan masih turun di sejumlah daerah di Jawa Tengah terutama di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, namun dengan intensitas yang menurun.
Mundurnya musim tanam disebabkan adanya revitalisasi atau perbaikan saluran irigasi baik air yang mengalir melalui Saluran Induk Cipelang dan Saluran Induk Sindupraja.
Selain itu, BPBD juga akan membangun tiga sumur bor untuk mengatasi krisis air bersih.
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
“Sampai hari ini belum ada permintaan, meskipun prakiraan musim kemarau sebenarnya sudah dimulai pada dasarian ketiga bulan Mei. Tapi kita siapkan,”
Guru Besar IPB University Edi Santoso mengapresiasi gebrakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang secara berani telah membongkar adanya praktek kecurangan kualitas beras.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
Turunnya hujan membuka asa bisa kembali menanam padi di tengah ketidakpastian kondisi cuaca
Pupuk Kaltim membantu merancang model pertanian modern di Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Indonesia kini resmi memiliki wadah kolaboratif dan strategis untuk pengembangan teknologi dan pemanfaatan biochar melalui dibentuknya Asosiasi Biochar Indonesia Internasional.
POLITEKNIK Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) melakukan audiensi dengan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, di Balaikota Timoho, Selasa (8/7/2025).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved