Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Permainan Bernuansa Judi Warnai Pameran Pembangunan Manggarai

Yohanes Manasye
29/8/2019 08:30
Permainan Bernuansa Judi Warnai Pameran Pembangunan Manggarai
Permainan ketangkasan bernuansa judi mewarnai pameran pembangunan Kabupaten Manggarai, Kamis (29/8).(Mi/Yohanes Manasye)

SEJUMLAH permainan bernuansa perjudian meramaikan pameran pembangunan di Lapangan Motangrua, Ruteng, Kabupaten Manggarai. Permainan itu difasilitasi oleh panitia penyelenggara dan mendapat izin dari Kepolisian Resor (Polres) Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Dari pantauan Media Indonesia sejak lima hari lalu, pengunjung pameran disuguhkan dengan berbagai jenis permainan seperti lempar pusar atau bulu ayam, lempar gelang, pancing botol, dan tutup bundar. Setiap pengunjung yang hendak bertaruh, harus membeli kupon seharga Rp5.000.

Pengunjung yang beruntung, mendapatkan hadiah bermacam-macam. Antara lain, boneka untuk anak-anak, rokok, bir dan minuman bersoda, handphone murah, gula, dan sabun. Namun sulitnya permainan membuat banyak pengunjung yang tak berhasil mendapatkan hadiah.

"Saya habiskan uang Rp50.000 beli 10 kupon untuk lempar gelang hanya dapat dua bungkus rokok," tutur Anno, seorang remaja kelas dua SMP di kota Ruteng.

Hadiah yang beragam membuat warga dari orang dewasa hingga anak-anak mengerumuni setiap stan permainan. Bahkan mereka harus mengantre untuk menunggu kesempatan bermain. Ketua Presidium PMKRI Cabang Ruteng Ignasius Jonas Padur menilai permainan ketangkasan bernuansa judi itu tidak relevan dengan pameran pembangunan. Ia malah menilai permainan tersebut bertolak belakang dengan semangat pemerintah dan penegak hukum untuk memberantas perjudian.

Selain itu, dengan memfasilitasi dan mengizinkan adanya permainan bernuansa perjudian, pihak panitia dan polisi sedang mengajarkan masyarakat, termasuk anak-anak untuk berjudi. Karena itu, ia mendesak agar Polres Manggarai segera mencabut izin dan panitia segera menutup semua permainan tersebut.

"Semua permainan ketangkasan yang ditampilkan di arena pameran pembangunan harus dihentikan. Tidak relevan memfasilitasi perjudian bagi masyarakat, apalagi dalam konteks pameran pembangunan. Ini akan merusak moral masyarakat, termasuk anak-anak karena sejak dini mereka diajarkan untuk berjudi," tegas Jonas, Rabu (28/8).

Terpisah, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Marsel Ahang menilai pameran pembangunan yang diadakan setiap tahun oleh Pemkab Manggarai tak memberikan manfaat apa-apa. Apalagi dengan menghadirkan perjudian berkedok permainan ketangkasan. Ia menganggap pameran pembangunan malah merusak mental masyarakat karena mendidik mereka untuk berjudi.

Anggota DPRD Manggarai periode 2014-2019 itu juga menyesalkan ketika pihak kepolisian memberikan izin untuk permainan tersebut. Ia menilai Polres Manggarai telah melakukan kesalahan besar. Karena itu, Marsel berharap agar Mabes Polri turun tangan dan mencopot Kapolres Manggarai dan jajarannya yang mengizinkan perjudian tersebut.

"Kapolres Manggarai dan jajarannya yang terlibat dalam perizinan permainan ketangkasan bernuansa judi itu harus dicopot," tegas Marsel.

Sementara itu, Kasat Intel Polres Manggarai Iptu Mahfud yang mendatangi wartawan pada Rabu malam membenarkan bahwa Polres Manggarai mengizinkan permainan yang beroperasi dalam pameran pembangunan tersebut. Namun tak semua permainan mendapat izin polisi.

Permainan melempari obyek bergerak itu sempat beroperasi tanpa izin pada hari pertama dan kedua pameran. Namun dihentikan karena termasuk dalam kategori perjudian. Ia mengatakan permainan yang diizinkan polisi yakni lempar bola, lempar gelang, pancing botol, dan tutup bundar. Mahfud membantah anggapan bahwa permainan tersebut termasuk dalam kategori perjudian. Permainan tersebut, kata Mahfud, murni permainan adu ketangkasan.

baca juga: Atasi Kekeringan, Tim Percepatan Pertanian Dibentuk

"Mereka bermain untuk menghibur rakyat. Bukan berjudi. Ini kan bukan tiap hari, tiap minggu, tiap bulan. Setahun sekali," katanya.

Mahfud menambahkan, ada pihak yang ingin agar permainan lempar bulu diizinkan untuk beroperasi. Bahkan dirinya ditelepon oleh orang tertentu dari Borong, Manggarai Timur dan Jakarta agar mengizinkan permainan itu. Namun ia tak mengizinkannya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya