Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
MEREBAKNYA wabah penyakit dan kerusakan lingkungan di lokasi penimbunan sampah plastik impor yang terpapar limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) membuat warga berhenti menggunakannya untuk bahan bakar industri.
Di Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, para perajin tahu tak mau lagi memanfaatkan sampah impor yang kebanyakan berbahan plastik itu sebagai bahan bakar industri mereka.
Sebagaimana diutarakan Kabid Penataan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Sidoarjo, Luh Yuni Areni, kemarin.
Menurut Luh, para perajin makanan rakyat itu menyadari bahaya sampah impor yang dipakai sebagai bahan bakar bagi kesehatan maupun lingkungan.
"Sekitar 40 perajin tahu sepakat tidak memakai lagi sampah plastik impor untuk bahan bakar. Hasil pembakaran sampah plastik meng-ancam kesehatan warga desa terutama anak-anak," kata Luh.
Pemanfaatan sampah plastik impor di Sidoarjo sudah berlangsung selama lima tahun belakangan setelah kota ini menjadi salah satu daerah yang diserbu sampah impor. Perajin tahu membeli sampah plastik untuk bahan bakar karena murah harganya.
"Hanya Rp300 ribu per pikap, sedangkan kayu Rp700 ribu. Sampah impor lambat laun habis karena pemerintah juga sudah tegas melarang masuknya sampah plastik impor. Kami mengimbau perajin memakai bahan bakar gas," lanjut Luh.
Hasil pembakaran sampah plastik membahayakan kesehatan terutama bagi paru-paru sebab sampah plastik menghasilkan asap hitam pekat dan bau yang menyengat.
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Sjaf Satriawarman, menambahkan bahaya polusi pembakaran sampah plastik tidak langsung dirasakan. "Dampaknya dalam jangka panjang karena mengandung timbel."
Di Batam, Kepulauan Riau, kemarin, aparat kembali memeriksa ratusan kontainer material plastik impor yang dicurigai mengandung limbah B3.
"Kami mendampingi Bea dan Cukai. Jumlah material plastik lebih dari 400 kontainer itu jangan sampai masuk. Sejak awal, Pemkot Batam menolak sampah plastik impor kecuali yang bersih dan telah diolah menjadi barang jadi, bukan dari sampah menjadi bijih," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, Herman Rozie.
Potensi lokal
Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, sampah plastik impor kerap ditumpangi limbah seperti infus, popok, dan ampul suntik obat bekas.
"Itu berasal dari Amerika Serikat, Australia, Inggris, Jerman, dan Hong Kong. Pemerintah telah mereekspor 400 kontainer sampah terpapar limbah. Masih ada 1.000 lebih kontainer sampah yang mengandung limbah," ungkap Siti, Selasa (27/8).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan tidak ada toleransi dalam mengatasi sampah impor yang mengandung limbah B3.
"Arahan teknisnya memperbaiki sistem pemeriksaan dan sistem survei di negara asal, jangan di pelabuhan," kata Siti.
Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun Kementerian LHK, Rosa Vivien Ratnawati, menyatakan setengah kebutuhan sampah kertas maupun plastik berasal dari luar negeri.
"Dari 6 juta ton sampah untuk daur ulang, sekitar 3 juta ton diimpor. Ke depan bagaimana mendayagunakan sampah domestik untuk industri. Kami terus mendorong pemilahan sampah dari sumbernya agar bisa diserap industri," tandas Vivien, kemarin. (Dhk/Ant/X-3)
ASOSIASI Pengusaha Pengelola Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Aspel B3) Indonesia melantik pengurus baru di Batam, Kepulauan Riau.
Meski sebagian universitas mengadopsi kebijakan sustainability, banyak yang belum memiliki implementasi secara sistematis.
Aksi Kolaboratif ini diisi berbagai rangkaian acara, mulai bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, talkshow lingkungan, serta edukasi untuk masyarakat dan pelajar.
Diskusi bersama diskusi bersama Gubernur dan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur digelar untuk menyusun perda terkait kelestarian lingkungan.
Di titik pemberangkatan, peserta melakukan penanaman pohon sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
Roda perekonomian harus terus berputar dengan tidak mengabaikan ekosistem lingkungan.
Dengan banyaknya sampah di dunia maya maupun di dunia nyata Media Indonesia berkolaborasi dengan Trash Ranger Indonesia
Salah satu aksi atasi sampah dilakukan sekelompok anak muda yang tergabung dalam Trash Ranger Indonesia.
PT Pertamina International Shipping menjaga ekosistem laut di Kepulauan Seribu dengan melakukan aksi transplantasi terumbu karang dan pembersihan sampah di area tersebut.
Enviu Zero Waste telah membangun sekitar 9 solusi dan startup, termasuk Alner, yang menyediakan sistem guna ulang untuk kebutuhan sehari-hari seperti sabun, sampo, dan detergen.
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved