Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Warga Sumsel Serentak Salat Istisqa

Dwi Apriyani
27/8/2019 13:25
Warga Sumsel Serentak Salat Istisqa
Ribuan warga Sumatra Selatan mengikuti salat istisqa di Griya Agung Palembang, Rabu (28/8).(MI/Dwi Apriyani )

RIBUAN warga Sumatra Selatan mengikuti salat meminta hujan (istisqa) di Griya Agung Palembang, Rabu (28/8). Hal itu sebagai bentuk syukur kepada Allah, juga sebagai tujuan meminta agar turun hujan di bumi Sriwijaya. Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, saat ini tercatat sudah 41 hari tanpa hujan di wilayah Sumatra Selatan. Akibatnya daerah ini sangat rentan dengan kebakaran hutan dan lahan.

"Hari ini semua pihak, baik di tingkat pemerintah kabupaten/kota, TNI dan Polri melakukan salat istisqa, untuk di lingkungan Pemprov Sumsel kita fokuskan di Griya Agung. Pangdam dan Kapolda juga menggelar salat istisqa hari ini di markas mereka masing-masing," kata Herman Deru usai salat istisqa, Rabu (28/8).

Ia mengatakan, salat istisqa merupakan upaya berserah diri pada Allah dengan tujuan meminta hujan. Apalagi, kata dia, saat ini sudah 41 hari tidak turun hujan.

"Tidak ada alasan untuk sombong, apalagi sudah 41 hari tanpa hujan. Upaya kita sudah maksimal untuk tangani karhutla. Upaya konvensional hingga menggunakan teknologi sudah dilakukan, mulai dari pemadaman dengan karung goni hingga waterbombing," ucapnya.

Ia mengatakan berdasar dari kesimpulan sementara 90% penyebab karhutla adalah faktor manusia.

"Apakah sisanya 10 persen karena faktor alam, baik karena pantulan sinar matahari, atau gesekan pohon dan sebagainya. Hasil litbang ini akan kita jadikan acuan untuk antisipasi karhutla," jelasnya.

Untuk faktor manusia, lanjut dia, manusia memang masih ada yang membuka kebun dengan membakar dengan luasan tertentu tapi tidak terkendali. Namun pihaknya menegaskan ada sanksi untuk mereka yang membakar lahan apapun alasannya.Ia menyebutkan, salat istisqa ini juga dilakukan karena sudah banyak daerah yang kekeringan. Termasuk anak-anak sungai, dan daerah aliran sungai.

"Aliran sungai sudah banyak terputus. Anak-anak sungai tidak banyak lagi yang terendam air. Hanya Sungai Musi yang belum kering, namun debitnya sudah turun," kata dia.

Untuk itu, pihaknya sudah meminta agar pemerintah di tingkat kabupaten/kota untuk membantu masyarakat yang dilanda kekeringan. Salah satunya dengan upaya bantuan kirim air bersih dan air minum ke daerah yang kekeringan.

"Secara umum, kekeringan di Sumsel masih bisa terkendali. Hanya saja memang untuk air minum, masyarakat di daerah rawan kekeringan harus mengambil sumber air yang cukup jauh," kata dia.

Ia menuturkan, untuk perusahaan daerah air minum pun saat ini sudah mengalami kesulitan dalam mengisi pipa-pipa air. Saat ini banyak pipa yang menggantung.

"Untuk pengambilan air baku, pipanya sekarang sudah gantung. Saya imbau agar saat air pasang perlu dilakukan filter, takut air payau masuk ke pipa," ucapnya.

Untuk upaya mendatangkan hujan sendiri, kata dia, tim dari BPPT saat ini sudah datang ke Sumsel untuk melakukan pengecekan ketersediaan awan penghujan. Hal itu sebagai upaya persiapan teknik modifikasi cuaca.

"Jika awan ada, maka mereka akan segera mendatangkan pesawat TMC untuk menebar garam agar bisa membuat hujan buatan," jelasnya.

Untuk antisipasi kekurangan air, Herman Deru pun mengimbau agar masyarakat berhemat menggunakan air yang ada.

Sementara itu, ratusan prajurit dan PNS Kodam II/Sriwijaya Palembang menggelar salat istisqa minta diturunkan hujan dan doa bersama di Makodam II/Sriwijaya. Tidak hanya di Makodam II/Swj, kegiatan salat istisqa ini juga dilaksanakan secara serentak  di seluruh satuan jajaran Kodam II/Swj baik di Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung (Babel).

Kasdam II/Swj Brigjen TNI Syafrial mengatakan, pihaknya serempak melakukan salat istisqa untuk mohon diturunkan hujan di seluruh wilayah Kodam II Sriwijaya yang meliputi Sumsel, Bangka- Belitung, Jambi, Lampung dan Bengkulu.

baca juga: Hujan Semalaman Bantu Padamkan Karhutla Riau

"Selain upaya di lapangan yang sudah kita lakukan untuk mencegah meluasnya karhutla. Kita di sini melakukan upaya dengan salat dan berdoa agar hujan segera diturunkan. Kita sudah melakukan secara maksimal untuk pencegahan karhutla. Ini merupakan bentuk upaya lain yang dilakukan," tandasnya. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya