Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
MUSIM kemarau yang melanda Kota Padang, mengakibatkan masyarakat mengalami kesulitan mendapatkan air. Melihat kondisi tersebut, jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Barat yang dipimpin langsung Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal, turun ke lapangan dengan memberikan bantuan pendistribusian air bersih ke masyarakat Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Minggu (25/8).
Sebanyak lima unit mobil tangki air bersih diberikan kepada masyarakat setempat yang membutuhkan. Sehingga mereka dapat menggunakan air tersebut untuk keperluan sehari-harinya. Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal mengatakan, hingga kemarin, pihaknya sudah mendistribusikan sebanyak delapan unit mobil tangki air kepada masyarakat.
baca juga: Jadi Lahan Tidur Lima Izin HTI Diusulkan Dicabut
"Dari kemarin sudah delapan mobil tangki ya (pendistribusian). Ini kekeringan sudah sejak sebulan belakangan, sehingga masyarakat untuk mencari air bersih harus berjalan sampai satu kilometer. Makanya kami inisiatif kirim air bersih ke sini," jelasnya. (OL-3)
"Kami juga sudah mempersiapkan anggaran untuk operasional truk tangki penyuplai air bersih yang jumlahnya ada lima unit dengan kapasitas 5.000 liter dan 4.000 liter,"
AKIBAT tidak turun hujan dan krisis air saluran irigasi, kekeringan lahan sawah di Kabupaten Pidie, Aceh, semakin parah.
Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
SIUMA menggunakan sensor kelembaban tanah berbasis IoT yang terkoneksi langsung ke grup WhatsApp petani, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan irigasi secara real time.
PERUBAHAN pola cuaca semakin nyata di Indonesia. Peneliti BRIN Erma Yulihastin, mengungkapkan bahwa musim hujan saat ini tak lagi berjalan secara reguler.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, bahkan pada malam hingga pagi hari suhu udara dapat mencapai di bawah 14 derajat celcius.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
BMKG menegaskan fenomena cuaca dingin di Indonesia bukan disebabkan Aphelion, melainkan Monsun Dingin Australia dan musim kemarau.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved