Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Kebakaran Hutan dan Lahan di Jambi Relatif Terkendali

Solmi
08/8/2019 18:59
Kebakaran Hutan dan Lahan di Jambi Relatif Terkendali
Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead secara simbolis menyerahkan bantuan lima unit pompa air kepada Tim Satgas Karhutla Jambi.(MI/Solmi)

GUBERNUR Jambi H Fachrori Umar meminta personil Tim Satuan Tugas Penanganan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhuta) yang disebar ke 151 desa yang dipetakan rawan kebakaran lahan, berkerja sigap, terutama dalam tindakan pencegahan.

"Saya berharap Tim Satgas bekerja efektif, efisien, dan terutama fokus untuk mencegah jangan sampai terjadi kebakaran, terutama di lahan gambut. Kalaupun ada terjadi, secepatnya dikendalikan dan dipadamkan supaya tidak meluas," kata Fachrori, usai Apel Siaga Darurat Karhutla di Lapangan Makorem 042 Garuda Putih, Kota Jambi, Kamis sore (8/8).

Pada acara apel yang diikuti 500-an personil TNI, Polri, unsur BPBD, Manggala Agni, BRG, serta kelompok masyarakat peduli api serta perwakilan petugas pemadam dari sejumlah perusahaan, Fachrori menegaskan, sejalan dengan arah dan komitmen Presiden Joko Widodo baru-baru ini, dia tidak ingin terulang lagi bencana kabut asap akibat maraknya Karhutla di Jambi pada 2015.

"Kita semua pasti tidak ingin bencana itu terulang. Untuk menghindarinya, perlu totalitas dan sinergsitas dari para pihak yang tergabung dalam Tim Satgas. Termasuk dukungan proaktif dari pemerintah kabupaten kota, khususnya untuk membangkitkan kesadaran masyarakat untuk agar tidak membakar lahan," kata Fachrori.

Badan Restorasi Gambut (BRG), selaku institusi yang juga berperan dalam hal pengendalian Karhutla memprioritaskan pembangunan sekat kanal dan sumur bor di lebih dari 2,6 juta hektare lahan yang menjadi wilayah tugas mereka.

Menurut Kepala BRG Nazir Foead, luasan lahan gambut yang menjadi target pembangunan BRG tersebut merupakan wilayah yang pernah terbakar dan yang rawan terbakar. “Rencana ini juga merupakan permintaan Presiden Joko Widodo kepada BRG untuk terus menjaga kebasahan gambut,” katanya saat meninjau lokasi yang rawan kebakaran di Tanjung Jabung Timur, Jambi.

Pada peninjauan tersebut, Nazir yang didampingi Deputi Bidang Kontruksi, Operasi dan Pemeliharaan BRG, Alue Dohong, menyaksikan pembuatan sumur bor dengan kedalaman 36 meter.

Proses pembuatan sumur yang dilakukan kelompok masyarakat (pokmas) itu dimulai sejak Selasa (6/8) pukul 18.00 dan tuntas pukul 06.00 keesokannya. Begitu selesai, terlihat sumur bor tersebut  kemudian mengeluarkan air tanah dengan kencang. “Air ini dipakai untuk membasahi lahan gambut yang terbakar beberapa hari lalu dan sudah dikendalikan Satgas gabungan,” ungkap Nazir.

Fachrori menyatakan berkat kerja sama semua pihak yang tergabung tim satgas, kebakaran hutan dan lahan yang muncul saat kemarau ini, relatif bisa dikendalikan dan dipadamkan.

Berdasarkan laporan yang dia terima, luas kebakaran lahan dan hutan di Jambi hingga pekan pertama Agutus ini tercatat sekitar 247 hektare, sudah termasuk luas areal terbakar semenjak Januari 2019. (A-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya